Sebuah universitas di Inggris rupanya ingin mendobrak hal seperti itu. University of Brighton bekerja sama dengan firma arsitektur BBM mengeksplorasi kemungkinan membangun rumah dari bekas limbah.
Rumah bernama The Brighton Waste House ini dibangun di atas situs kampus University of Brighton. Rumah tersebut menggunakan 20.000 sikat gigi bekas, dua ton bahan denim jins, 4.000 bungkus DVD, dan berbagai produk limbah lainnya untuk mengisi dinding. Para akademisi, mahasiswa, relawan, dan arsitek dari BBM ingin mengetes ketahanan bahan-bahan tersebut sebagai hunian.
"Filosofi di belakang pembangunan ini adalah untuk menggunakan limbah konstruksi sebagai rangka bangunan. Kemudian, mengisi ruang di antara rangka dengan berbagai peralatan rumah tangga sehari-hari dan limbah individual. Dari situ kami mendapatkan barang-barang yang tidak biasa," ujar arsitek Duncan Baker-Brown dari BBM.
Selama beberapa tahun ke depan, pihak universitas akan mengobservasi performa material-material yang tidak lazim digunakan untuk membangun rumah ini. Para akademisi akan melihat kemungkinan penggunakan limbah tersebut sebagai pengganti insulasi tradisional. Mereka akan mengukur kelembaban, gas, dan temperatur di dalam rumah, kemudian membandingkannya dengan penggunaan insulasi tradisional.
Selain itu, pihak yang terlibat dalam pembuatan rumah istimewa ini juga ingin menggarisbawahi keberadaan limbah menumpuk di seluruh dunia. Menurut Baker-Brown, sudah terlalu banyak limbah plastik di permukaan bumi ini. Pihak industri, akademisi, bahkan masyarakat umum seharusnya semakin menyadari dan mengurangi produksi limbah.
"Saya tidak menaruh semua tanggung jawab hanya pada industri konstruksi," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.