Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenpera: Siapapun Menterinya, Skema FLPP Tetap Dipertahankan!

Kompas.com - 24/06/2014, 16:18 WIB
Tabita Diela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) Sri Hartoyo menyatakan, skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) akan tetap dijalankan pada masa kepemimpinan Menteri Perumahan Rakyat selanjutnya. Pada acara coffee break, Selasa (24/6/2014) pagi tadi di kantor Kemenpera, Jakarta, Selasa (24/6/2014), Sri mengatakan bahwa skema FLPP perlu dipertahankan lantaran paling berpihak pada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

"Setahu saya, skema ini paling bagus untuk MBR, tapi bagi perbankan kurang. Kalau subsidi berevolusinya sangat panjang dari tahun 1974. Ini hampir sama dengan KPR di awal-awal dulu. Suku bunganya rendah dan tetap selama masa pinjaman. Ini akan memberikan rasa aman kepada MBR," ujarnya.

Sri tidak menutup mata bahwa ada pihak yang memandang subsidi uang muka lebih cocok untuk mendukung daya beli masyarakat. Menjawab pandangan tersebut, dia mengungkapkan bahwa meski MBR bisa memulai cicilan tanpa uang muka, dengan skema tersebut MBR akan dikenakan suku bunga fluktiatif yang justeru akan memberatkan mereka.

Untuk itu, lanjut Sri, FLPP akan tetap dipertahankan, meski Menpera datang dan pergi silih berganti. Pelaksanaan itu, kata dia, setidaknya untuk periode mendatang. Sri mengatakan, mempertahankan bunga yang tetap dalam skema ini juga dianggap sebagai bentuk keperpihakan pemerintah pada MBR.

"Kalau MBR disikat dengan suku bunga yang fluktuatif, sensitif dia. Kami akan mempertahankan karena ini bentuk keperpihakan negara pada MBR," imbuhnya.

Sri menambahkan, skema KPR tersebut juga dipertahankan lantaran dianggap skema terbaik. Hanya saja, KPR memang membutuhkan dana yang sangat besar.

"Skema KPR itu ke depan akan kita pertahankan karena sudah terbaik menurut kita, tapi memang membutuhkan dana sangat besar. Ini merupakan implementasi dari undang-undang. Pemerintah memberikan kemudahan dalam pembiayaan, contohnya subsidi," ujar Sri.

Dia juga mengungkapkan bahwa sebetulnya bunga bisa lebih rendah dari buka FLPP saat ini. Yang pasti, lanjut Sri, FLPP dianggap jauh lebih baik dari subsidi uang muka.

"Subsidi uang muka itu memerlukan kapital. Subsidi uang muka itu sifatnya habis, kalau ini sifatnya bergulir. Subsidi uang muka memang bisa langsung mencicil, tapi bunganya nanti berfluktuasi. Non Performing Loan-nya meningkat. Kalau FLPP, Non Performing Loan-nya bisa ditekan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau