Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari China, Menganalisa Bahaya Migrasi dari Desa ke Kota!

Kompas.com - 24/06/2014, 12:43 WIB
Latief

Penulis

KOMPAS.com - Migrasi dari pedesaan ke daerah perkotaan atau pinggiran kota adalah fenomena luar biasa yang terjadi di seluruh dunia. Di China, migrasi besar-besaran terjadi akibat perkembangan demografi, perubahan orientasi politik, dan perkembangan ekonomi.

Menanggapi fenomena itu, arsitektur studio Why-How-What telah melakukan penelitian tentang sejauh mana arsitektur dapat memberikan kontribusi untuk memecahkan masalah pelik tersebut. Dengan mempertimbangkan faktor ekonomis, sosiologis, serta aspek utama lingkungan, pendekatan integratif itu menganalisis dan membahas krisis perumahan di China dan sejarahnya. Studio arsitektur itu mengambil kasus spesifik di Shanghai, dan mencarikan solusi untuk kota-kota China dengan mempertimbangkan Shanghai sebagai tempat eksperimentasi mereka.

Dalam pengantarnya, Why-How-What memaparkan bahwa selama 30 tahun pemerintah komunis terisolasi di dunia. Pada 1978, kebijakan pintu terbuka memungkinkan China membangun hubungan global, dan negara itu kini sepenuhnya terintegrasi dengan sistem ekonomi dunia.

www.designboom.com Kesenjangan, baik antara daerah pedesaan dan perkotaan, telah mencapai tingkat yang memprihatinkan, meningkatkan kebutuhan untuk solusi inovasi baik ekonomi atau sosial, atau kota atau arsitektur.
Akibatnya parah. Kesenjangan, baik antara daerah pedesaan dan perkotaan, telah mencapai tingkat yang memprihatinkan, meningkatkan kebutuhan untuk solusi inovasi baik ekonomi atau sosial, atau kota atau arsitektur. Namun, daripada menghancurkan stok bangunan tradisional dan relokasi masyarakat perkotaan yang ada, prioritas harus diberikan untuk perbaikan infrastruktur di daerah-daerah tradisional.

Seperti kota-kota di kawasan timur Asia lainnya, Shanghai telah dibentuk oleh distrik dengan masyarakat terhubung secara sosial. Didorong oleh kekuatan demografi dan ekonomi sejak awal milenium kedua, kota-kota ini berubah sangat cepat. Pola perkotaan tua "rusak" akibat "invasi" bangunan vertikal. Bangunan-bangunan itu menghancurkan dan merelokasi penduduk di pinggiran kota.

www.designboom.com Saat ini, lanskap perkotaan ditandai dengan pengaruh internasional dan kuatnya keinginan modernisasi. Tak pelak. Shanghai memiliki infrastruktur jalan yang mengesankan dan peralatan kontemporer.
Menghadapi pertumbuhan penduduk, pemerintah kota memutuskan untuk mempromosikan ekspansi vertikal dari kota untuk memecahkan masalah kepadatan penduduk perkotaan. Saat ini, lanskap perkotaan ditandai dengan pengaruh internasional dan kuatnya keinginan modernisasi. Tak pelak. Shanghai memiliki infrastruktur jalan yang mengesankan dan peralatan kontemporer.

Namun, dikejar oleh peningkatan tiga kali lipat jumlah ruang per orang yang tinggal di sebuah kota berpenduduk 17 juta orang itu, selain juga kebutuhan untuk mengakomodasi para migran dari daerah pedesaan, telah mengakibatkan booming perumahan besar di Shanghai. Apalagi, perubahan itu mengorbankan wajah kota tradisional.

Lebih adil

Pertumbuhan perkotaan memang merupakan fenomena yang jauh lebih rumit daripada memusnahkan sebuah infrastruktur yang ada dan menggantinya dengan wajah baru. Seperti diungkapkan Richard Sennett, persoalan itu lebih dari hanya sekadar evolusi ketimbang sebuah pembaharuan.

Ya, semua "wajah asli" kota menghilang akibat perkembangan besar pusat perbelanjaan, blok dan menara-menara apartemen yang dibangun sebagai obyek terisolasi dalam pola perkotaan yang ada. Permukaan tanah juga benar-benar dihilangkan akibat tidak adanya jalan lain yang memaksa orang untuk tinggal dan bekerja dengan cara terisolasi.

www.designboom.com Kebutuhan untuk mengakomodasi para migran dari daerah pedesaan, telah mengakibatkan booming perumahan besar di Shanghai. Apalagi, perubahan itu mengorbankan wajah kota tradisional.
Strategi tersebut menyangkal evolusi kota dan membekukannya. Idealnya, pertumbuhan membutuhkan hubungan dengan masa lalu dalam rangka untuk membuatnya berkembang daripada hanya bisa menghancurkan.

Proyek memperkenalkan strategi perkotaan mengenai pelestarian wajah perkotaan yang ada harus melalui kajian multi-sejarah. Sebuah kabupaten dapat dikembangkan untuk memungkinkan perubahan ekonomi lebih kecil yang diperlukan untuk integrasi migran pedesaan baru.

Tak hanya itu. Pertumbuhan perkotaan juga perlu diatur dalam kaitannya dengan masa lalu demi memperbaharui identitas kota. Densifikasi kota dikembangkan dengan cara lebih adil berdasarkan fitur-fiturnya untuk mengurangi relokasi penduduk yang ada dan mengurangi desakan urbanisasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau