Kenaikan harga tersebut dinilai sangat mengkhawatirkan dan berpotensi mengalami gelembung (bubble). Kenaikan harga ini sudah menjalar ke luar kawasan London. Pasalnya, banyak masyarakat yang tak mampu membeli hunian di pusat kota, mengalihkan pembelian ke properti-properti di luar kota.
Menurut Kantor Statistik Nasional (Office for National Statistics/ONS), selama kurun empat bulan pertama 2014, harga rerata hunian di ibukota Inggris tersebut menanjak sebesar 17 persen. Hal ini dimungkinkan karena properti di kota London menjadi instrumen investasi.
Properti London adalah target utama bagi investasi asing. Beberapa investor bahkan memanfaatkan pasar untuk melindungi uang mereka dari masalah di dalam negeri, seperti krisis Ukraina atau krisis ekonomi Yunani.
"Banyak melihatnya sebagai peluang yang menguntungkan. Hal ini karena pertumbuhan harga properti tahunan terjadi sangat pesat, dengan tawaran pengembalian investasi yang cepat, dan signifikan," tulis laporan London Central Portfolio (LCP), sebuah perusahaan manajemen aset.