Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertenaga Surya... Inilah Jalan Raya Paling "Cerdas" di Dunia!

Kompas.com - 19/05/2014, 14:05 WIB
Latief

Penulis

KOMPAS.com - Pada 2012 lalu Designboom telah memaparkan tahap pertama prototipe jalan bertenaga surya atau "jalan raya cerdas" rancangan insinyur listrik Amerika Serikat, Scott Brusaw. Proyek ini dipahami sebagai sebuah inisiatif untuk mengubah wajah jalan raya nasional dengan sebuah pemaknaan baru, yaitu memperkenalkan "jalan raya cerdas" yang mampu secara langsung memasukkan energi ke dalam pembangkit. 

www.designboom.com Rencananya, jalan raya bertenaga surya ini dipasang di jalan raya, tempat parkir, jalan masuk, trotoar, jalur sepeda, serta kawasan taman bermain keluarga. Kendaraan listrik akan mampu mengisi energi dari tempat parkir dan jalan masuk.
Ini memang salah satu ide mutakhir memanfaatkan energi surya di bumi. Jika direalisasikan, konsep dasarnya bisa menggerakkan seluruh kebutuhan negara dan rakyatnya dengan "listrik gratis" yang dihasilkan dari "jalan raya cerdas" itu. Untuk mempelajari lebih lanjut, proyek Smart Streets and Solar Roadways itu bisa dilihat di sini

Saat ini, tahap kedua prototipe "jalan raya cerdas" itu telah dikembangkan lebih lanjut sebagai modul photovoltaic (PV). PV adalah sistem yang dapat menahan berat truk paving hingga 120.000 kilogram.

www.designboom.com Ini memang salah satu ide mutakhir memanfaatkan energi surya di bumi. Jika direalisasikan, konsep dasarnya bisa menggerakkan seluruh kebutuhan negara dan rakyatnya dengan
Rencananya, jalan raya bertenaga surya ini dipasang di jalan raya, tempat parkir, jalan masuk, trotoar, jalur sepeda, serta kawasan taman bermain keluarga. Kendaraan listrik akan mampu mengisi energi dari tempat parkir dan jalan masuk. Bahkan, teknologi induksi mutualnya akan memungkinkan untuk pengisian bahan bakar saat pemilik kendaraan tengah mengemudi.

www.designboom.com Tahap kedua prototipe
Kenapa bisa begitu? Sistem ini didasarkan pada pembangkit listrik terpusat, dan distribusinya ditangani langsung melalui jalur transmisi dan pusat secara estafet. Setiap panel akan memiliki mikroprosesor sendiri yang dapat berkomunikasi secara nirkabel dengan panel di sekitarnya. Nantinya, pusat-pusat panel tersebut akan memantau satu sama lain untuk mengecek terjadinya kerusakan atau masalah. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau