Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Starwood Operasikan Enam "Brand" Mewah di Indonesia

Kompas.com - 19/05/2014, 13:58 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com - Indonesia masih dipandang sebagai salah satu pasar paling prospektif oleh para pebisnis dan investor perhotelan. Terbukti jaringan hotel internasional Starwood Hotels & Resorts Worldwide memperluas ekspansi bisnisnya hingga ke Kawasan  Indonesia Timur.

Mereka membuka Four Points by Sheraton dengan menampilkan 261 kamar plus dua ball room dan 16 ruang pertemuan untuk melayani populasi sejumlah 1,3 juta jiwa.

Wakil Presiden Starwood Hotels & Resorts Regional Asia Tenggara, Chuck Abbott, mengatakan Indonesia merupakan pasar dengan pertumbuhan tercepat bagi Starwood. Ekonominya termasuk salah satu terbesar di Asia Tenggara.

"Dengan posisi demikian, mudah bagi kami untuk melakukan ekspansi dan merencanakan pertumbuhan di Indonesia, khususnya Makassar," ujar Abbott.

Dengan beroperasinya Four Points by Sheraton Makassar pada Mei 2015 mendatang, menggenapi jumlah portofolio hotel yang dikelola Starwood. Sebelumnya, jaringan hotel yang berbasis di Amerika Serikat telah mengoperasikan 14 properti di Indonesia dengan enam dari sembilan merek mewah yang berbeda yakni St Regis Hotel, W  Hotel, The Luxury Collection, Sheraton, Westin dan Le Meridien.

Perusahaan akan memperluas portofolio di negara ini dengan 10 properti baru, termasuk di dalamnya pembukaan The Westin Ubud Resort & Spa di Pulau Bali tahun ini.

Ekspansi bisnis Starwood bukan tanpa alasan. Hingga saat ini, menurut lembaga riset perhotelan Horwath Hotel dan STR Global, Indonesia tampil sebagai pasar terbesar ketiga di seluruh kawasan Asia Pasifik. Jumlah pasokan kamar sebanyak 145.525 unit dari 1.230 hotel, atau naik 8,0% pada 2013, dengan komposisi kelas menengah mendominasi sebanyak 31,3 persen, disusul kelas atas 28,6 persen.

Selain itu, kinerjanya juga memperlihatkan tren positif. Tingkat hunian hotel mewah, khususnya, menguat 1,9 persen. Demikian halnya dengan tarif harian rerata (average daily rate/ADR) yang melonjak sebesar 16,3 persen.

Sementara secara umum, kebutuhan hotel terus tumbuh sebanyak 10,5 persen, dengan permintaan hotel kelas mewah sebesar 8,4 persen.

Hotel ekonomi

Hasil riset Horwarth dan STR Global memperkuat motivasi Starwood, bahwa ada banyak alasan untuk bersikap optimis tentang masa depan Indonesia di sektor perhotelan dan pariwisata. Dukungan pemerintah sangat kuat dengan menciptakan 16 destinasi prioritas pada 2012 lalu melalui penambahan dan perbaikan infrastruktur yang mencakup bandara, jalan raya, jaringan kereta api, dan pelabuhan.

Selain itu, fenomena hotel murah di seluruh Indonesia pada 2013 lalu juga akan terus berlanjut tahun ini karena permintaan domestik menguat dan menyebar yang didorong kenaikan upah minimum di Jakarta. Kondisi ini memungkinkan pembukaan kawasan industri lebih banyak, pertumbuhan ekonomi secara umum di kota-kota sekunder, juga memungkinkan segmen pasar ini menjadi semakin kompetitif.

Menariknya, segmen hotel murah didominasi oleh merek domestik yang sekarang mencapai jumlah sekitar 35 merek ekonomi dan 50 merek skala menengah.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau