Mereka membuka Four Points by Sheraton dengan menampilkan 261 kamar plus dua ball room dan 16 ruang pertemuan untuk melayani populasi sejumlah 1,3 juta jiwa.
Wakil Presiden Starwood Hotels & Resorts Regional Asia Tenggara, Chuck Abbott, mengatakan Indonesia merupakan pasar dengan pertumbuhan tercepat bagi Starwood. Ekonominya termasuk salah satu terbesar di Asia Tenggara.
"Dengan posisi demikian, mudah bagi kami untuk melakukan ekspansi dan merencanakan pertumbuhan di Indonesia, khususnya Makassar," ujar Abbott.
Selain itu, kinerjanya juga memperlihatkan tren positif. Tingkat hunian hotel mewah, khususnya, menguat 1,9 persen. Demikian halnya dengan tarif harian rerata (average daily rate/ADR) yang melonjak sebesar 16,3 persen.
Sementara secara umum, kebutuhan hotel terus tumbuh sebanyak 10,5 persen, dengan permintaan hotel kelas mewah sebesar 8,4 persen.
Hotel ekonomi
Hasil riset Horwarth dan STR Global memperkuat motivasi Starwood, bahwa ada banyak alasan untuk bersikap optimis tentang masa depan Indonesia di sektor perhotelan dan pariwisata. Dukungan pemerintah sangat kuat dengan menciptakan 16 destinasi prioritas pada 2012 lalu melalui penambahan dan perbaikan infrastruktur yang mencakup bandara, jalan raya, jaringan kereta api, dan pelabuhan.
Selain itu, fenomena hotel murah di seluruh Indonesia pada 2013 lalu juga akan terus berlanjut tahun ini karena permintaan domestik menguat dan menyebar yang didorong kenaikan upah minimum di Jakarta. Kondisi ini memungkinkan pembukaan kawasan industri lebih banyak, pertumbuhan ekonomi secara umum di kota-kota sekunder, juga memungkinkan segmen pasar ini menjadi semakin kompetitif.
Menariknya, segmen hotel murah didominasi oleh merek domestik yang sekarang mencapai jumlah sekitar 35 merek ekonomi dan 50 merek skala menengah.