Demikian dikatakan General Manager Rumah123.com, Mario Gaw, pada konferensi pers di Jakarta, Selasa (29/4/2014). Mario menjabarkan sentimen pasar properti di Indonesia berdasarkan survey yang dilakukan 9 Desember 2013 hingga 13 Januari 2014 lalu.
"Konsumen properti di Indonesia khawatir dengan kemampuan membeli dan harga properti yang terus meningkat," ujar Mario.
Menurut dia, meski khawatir, namun masyarakat Indonesia masih memandang positif kondisi tersebut. Sebanyak 50 persen responden dari total 6.700-an responden asal Indonesia mengatakan, iklim politik saat ini mendukung untuk melakukan transaksi properti. Memang, ada 50 persen lainnya yang memandang sebaliknya.
Sementara itu, Chief Editor Rumah123.com, Ferdinand Lamak, menyatakan bahwa setengah dari responden yang merasa sebaliknya tersebut harus dilihat dari kacamata berbeda.
"Kita lihat dari Januari, Februari, Maret, April, inflasi justeru menurun. Ini bisa jadi refleksi keyakinan (di sektor) properti," ujarnya.
Dia menegaskan, indikator makro tersebut merupakan keyakinan dari 50 persen responden, bahwa kondisi gejolak properti tidak terpengaruh politik. Namun, sedikit banyak dunia politik pasti tersangkut juga dengan dunia properti. Masih terkait dengan sepak terjang pemerintah Indonesia, yang seharusnya menjadi perhatian adalah lalainya pemerintah memberikan informasi dan edukasi mengenai Tabungan Perumahan Rakyat.
Pada survey tersebut, sebanyak 62 persen responden mengungkapkan bahwa mereka tidak mengerti sama sekali mengenai Tabungan Perumahan Rakyat.
"Mungkin pemerintah perlu mengedukasi masyarakat luas mengenai tabungan perumahan rakyat ini," tandas Mario.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.