JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah pesimisme para pengembang terkait kemungkinan lesunya pasar properti di Indonesia tahun ini, pelaku bisnis bahan bangunan, khususnya keramik, tetap percaya diri.
Marketing Director PT Niro Ceramic Sales Indonesia Heru Santoso mengungkapkan optimismenya, karena bisnis bahan bangunan tidak hanya berkaitan erat dengan properti, melainkan juga infrastruktur.
"Bisnis bahan bangunan tahun 2014 ini baru jalan 30 persen dari perencanaan yang sudah dilakukan pada 2012 hingga 2013 lalu. Bahkan, gedung-gedung high rise baru akan naik pembangunannya di 2015," ujar Heru.
Dia menambahkan, bisnis perumahan, perkantoran, dan pusat belanja, tidak mungkin direncanakan hanya dalam waktu dua sampai tiga bulan. Perencanaannya sudah dilakukan dalam hitungan tahun.
"Saya yakin walaupun krisis dan ada penyelenggaraan Pemilu, bisnis bahan bangunan akan tetap melaju. Data kami, setiap tahun pertumbuhannya tinggi. Kenaikan seluruh industri keramik dan porcelain tile di Indonesia tiap tahun itu naiknya dua digit, puluhan persen," tandas Heru.
Tahun 2013 lalu, kapasitas produksi industri keramik sebesar 1,4 juta meter persegi per hari dan produksi 1,32 juta meter persegi per hari. Hasil produksi ini diserap pasar lokal sebanyak 85 persen dan 15 persen pasar ekspor.
Sedangkan nilai penjualan menyentuh level Rp 30 triliun pada 2013. Tahun ini, diprediksi akan mencetak penjualan sebesar Rp 34 triliun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.