Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/04/2014, 08:12 WIB
Hilda B Alexander

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Lokasi bukan satu-satunya fatsoen yang harus dipenuhi guna mendulang untung berkelanjutan dari bisnis properti, terutama apartemen. Terdapat faktor lainnya yang justru sangat berpengaruh dan menentukan. Faktor tersebut adalah pengelolaan apartemen. 

Pengelolaan yang baik, efektif, efisien dan profesional berkontribusi besar terhadap kinerja apartemen. Baik dalam hal fisik bangunan, maupun tingkat hunian dan nilai bangunan. 

Apartment Manager PT Prima Buana Internusa, Edwin O Gobel, menjelaskan korelasi positif antara  pengelolaan dengan kenaikan nilai investasi setelah apartemen beroperasi atau dihuni, kepada Kompas.com, Jumat (11/4/2014). 

Menurut Edwin, apartemen yang dikelola dengan benar akan mendongkrak minat para penyewa. Mereka  pasti mencari unit-unit apartemen dalam kondisi baik, rapi, bersih, kualitas bangunan terawat, dan kualitas lingkungan terjaga.

"Para penyewa akan dengan senang hati menempati apartemen tersebut kendati harga sewa sedikit lebih tinggi ketimbang apartemen dengan kinerja apa adanya. Dengan begitu pemilik dapat menikmati langsung keuntungan ganda. Pertama dari biaya sewa yang dibayar konsumen, kedua nilai unit bangunan apartemen itu sendiri," ujar Edwin. 

Nilai apartemen, lanjutnya akan melonjak dengan sendirinya ketika tingkat hunian tinggi. Kenaikan bisa berkisar antara 20 persen hingga 30 persen. Patokan ini adalah angka rerata. Angka lebih tinggi berpotensi terjadi di bila tingkat hunian sempurna 100 persen, sementara daftar antrian calon penyewa begitu panjang. 

Edwin mencontohkan Lavande di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan. Nilai jual apartemen ini sekarang sudah mencapai level Rp 800 juta hingga Rp 1,5 miliar per unit. Padahal, sebelumnya, Rp 600 juta-Rp 1 miliar. Sementara Kalibata City dengan tingkat hunian rerata 80 persen, sekarang berada pada posisi Rp 600 juta per unit, harga perdana Rp 200 juta. Demikian pula dengan Thamrin Residence, harga aktual tembus dua kali lipat dari sebelumnya Rp 300 juta.

"Apartemen-apartemen tersebut dikelola oleh sebuah badan pengelola dengan tingkat audit ketat. Pengelola menjalankan operasional gedung apartemen dengan biaya yang dibayarkan penghuni (pemilik atau penyewa) secara transparan dan kredibel," tambah Edwin.

Posisi pengelola dan penghuni, baik pemilik atau penyewa adalah sama. Keduanya punya hak dan kewajiban yang harus dijalankan. Pengelola memastikan gedung apartemen beroperasi dengan lancar, yang ditandai berfungsinya seluruh "organ" gedung dan fasilitas bersama. Sementara pemilik menjalankan kewajbannya membayar biaya perawatan (service charge) sesuai kesepakatan bersama.

Jadi, imbuh Edwin, tak mengherankan bila tingkat pengembalian investasi apartemen-apartemen yang disebut tadi begitu cepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com