Menurut Vice President Accor Group Indonesia and Malaysia, Rio Kondo, pasar perhotelan tumbuh pesat diiringi aktivitas kegiatan bisnis dan industri pariwisata. Turis pebisnis dan turis leisure sama banyaknya.
"Merekalah yang memicu pertumbuhan pasar perhotelan, dalam bentuk aktivitas Meeting, Incentives, Convention, and Exhibition (MICE). Sehingga kebutuhan kamar-kamar dan ruang-ruang pertemuan meningkat," jelas Rio usai penandatanganan kerjasama pengelolaan The Hundred dan Accor Group dengan label Sofitel So, kepada Kompas.com, Kamis (3/4/2014).
Melesatnya kebutuhan perhotelan, lanjut Rio, juga ditandai tingkat hunian rerata sebesar 80 persen untuk hotel bisnis dan ekonomi, serta 70 persen untuk hotel kelas atas dan mewah. Demikian halnya dengan kenaikan tarif kamar.
"Bahkan, saat ini untuk tarif kamar rerata hotel mewah sudah mencapai 200 dollar AS (Rp 2,2 juta) per malam. Tarif ini merupakan tertinggi dalam sejarah hotel mewah di Indonesia," ujar Rio.
Accor Group sendiri, akan mengoperasikan hotel sebanyak 28 hotel. Di antaranya 4 hotel Novotel di Tangerang, Bandara Ngurah Rai Bali, Makassar, dan Surabaya. Sementara itu, merek Mercure ada 6 hotel yang tersebar di Bandung, Legian Bali, Jakarta, Samarinda, Jimbaran Bali, dan Karawang.
Sejumlah 17 hotel lainnya merupakan Ibis Style dan Ibis Budget yakni di Braga Bandung, Mangga Dua Jakarta, Daan Mogot Jakarta, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Pasteur Bandung, Cengkareng Jakarta, Serpong Banten, Surabaya, Semarang, Cawang Jakarta, Makassar, Samarinda, Asia Afrika Bandung, dan Bukit Darmo Surabaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.