Sebaliknya, mereka justru menginginkan kondominium di lantai teratas supaya dapat memandang kaki langit Dubai sekaligus teluk negara Uni Emirat Arab tanpa terhalang obyek apa pun. Permintaan tersebut menjadi fenomena terkini, tidak saja menjangkiti para pembeli domestik, juga mancanegara.
Tak pelak, hal itu tentu saja mendorong pengembang berlomba-lomba membangun kondominium yang memungkinkan optimalisasi panorama teluk dan cakrawala kota. Mereka membangun di atas lahan di lokasi-lokasi premium, favorit dan diincar konsumen.
Walhasil, di Dubai saat ini terdapat proyek kondominium dengan ketinggian melebihi 300 meter (supertall) yang sedang dikerjakan. Proyek tersebut antara lain Damac Residences yang menjulang 335 meter, The Address The Boulevard (370 m), Dream Dubai Marina (432 m), Al Habtoor City Towers (300 m), dan Al Attar Tower (342 m).
Residential International Researcher Cluttons, Faisal Durrani, mengatakan, panorama memang sangat subyektif. Namun, ketika pemandangan tersebut bisa dinikmati dengan sempurna di atas ketinggian, maka ada harga yang harus dibayar konsumen.
"Saat ini, view terbaik ditawarkan oleh gedung tertinggi di dunia yang menjulang 828 meter yakni Burj Khalifa. Untuk menikmati pemandangan dari atas gedung ini, view fee yang harus Anda bayar sebesar 45 persen dari nilai unit kondominium yang dibeli," jelas Durrani speerti dikutip Worldpropertychannel.
Harga panorama yang sama diterapkan di Palm Jumeirah. Sementara di Dubai Marina sekitar 30 persen, dan Arabian Ranches 22 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.