Dalam daftar Global House Price Index keluaran Knight Frank, Indonesia tercatat mengalami pertumbuhan harga rumah tahunan dua digit, yakni sebesar 11,5 persen pada kuartal keempat 2013 dari periode yang sama tahun sebelumnya. Posisi Indonesia jauh di atas Malaysia (10,1%), dan Singapura (1,9%).
Sementara secara global, dari 56 negara yang disurvei, Indonesia berada di posisi ketujuh. Diikuti Kolombia, Amerika Serikat, dan Polandia dalam sepuluh besar dengan catatan pertumbuhan harga masing-masing 11,5%, 11,3%, dan 10,2%.
Di posisi puncak, terdapat Dubai dengan pertumbuhan 34,8%. China, Taiwan, Estonia, Turki, dan Brasil mengikuti di belakang dengan pencapaian 14,5%, 13,8%, dan 12,7%.
Menurut Knight Frank, harga rumah secara global mengalami rekor pertumbuhan pada tahun 2013. Hal ini tak lepas dari kemajuan ekonomi. Pertumbuhan rerata tercatat sebesar 8,4% pada 2013, sementara 2012 hanya 4,6%. Pencapaian ini sekaligus merupakan kenaikan indeks terbesar sejak 1995.
Indeks Harga Hunian Global tersebut juga menampilkan pasar-pasar terlemah tahun lalu yakni
Ukraina, Kroasia dan Yunani. Ketiga negara ini, mengakhiri tahun dengan harga rumah 26% , 14% dan 9% lebih rendah masing-masing karena ketegangan politik dan stagnasi ekonomi. Sementara negara yang sempat terpuruk akibat krisis keuangan 2008, Irlandia, mulai pulih. Bahkan pertumbuhan harganya lebih tinggi yakni 6,4%, ketimbang Jerman (2,5%), Austria (4,1%), dan Swiss (4,6%).