Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/03/2014, 13:00 WIB
|
EditorHilda B Alexander
JAKARTA, KOMPAS.com - Perubahan desain dituding sebagai alasan mendasar tertundanya pembangunan bakal megatall  terjangkung di Indonesia, Signature Tower Jakarta. Selain itu, juga terdapat perubahan Koefisien Lantai Bangunan (KLB), sehingga berdampak pada semakin panjangnya proses perizinan yang harus dilalui.

Sedianya, Signature Tower Jakarta yang dirancang Smallwood, Reynolds, Stewart, Stewart and Associates Inc. (SRSSA) sudah memasuki tahap konstruksi, akhir tahun lalu. Hanya, karena kendala perubahan desain dan KLB itulah, pembangunan fisik harus ditunda.

Managing Director Pandega Desain Weharima sebagai mitra lokal SRSSA, Tiyok Prasetyoadi mengungkapkan hal tersebut kepada Kompas.com, di Jakarta, Rabu (12/3/2014).

Menurutnya, perubahan desain Signature Tower Jakarta ada pada penambahan menara baru setinggi 50 lantai yang akan dijadikan sebagai hotel. "Proses perizinan menjadi sangat panjang karena perubahan desain itu. Karena kami juga harus menyatukan dokumentasi tambahan pencakar langit baru ini dengan yang lama," tutur Tiyok.

Saat ini, Signature Tower Jakarta baru masuk sidang Tim Penilai Arsitektur Kota (TPAK). Lamanya sidang TPAK ini memakan waktu dua bulan. "Setelah TPAK, lanjut ke sidang Tim Penasehat Konstruksi Bangunan (TPKB) untuk menguji struktur bawah dan atas. Saya harap, bulan Mei sudah selesai," kata Tiyok.

Langkah selanjutnya, ujar Tiyok, mempersiapkan design development yang kemudian dirangkai dengan persiapan dokumen tender sekitar September dan Oktober 2014. "Tendernya sendiri akan dilaksanakan pada akhir tahun ini," tambahnya.

Untuk diketahui, Signature Tower Jakarta merupakan properti multifungsi yang dikembangkan PT Grahamas Adisentosa (Artha Graha Group). Ketinggiannya menjulang 638 meter dan mencakup 111 lantai. Di dalam bangunan ini, akan terdapat apartemen, perkantoran, hotel, dan juga pusat belanja.

Jika Signature Tower Jakarta terbangun, maka akan menempati posisi tertinggi kelima di dunia hingga 2020 mendatang. Posisi pertama ditempati Kingdom Tower yang menjulang hingga 1 kilometer, disusul kemudian berturut-turut oleh Burj Khalifa, Ping An Finance Center, dan Seoul Light DMC Tower.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+