Knight Frank memprediksi pada 2023 mendatang, kota semenanjung ini akan memiliki sebanyak 4.878 orang dengan kekayaan 30 juta dollar AS (Rp 342 miliar) atau lebih. Aset tersebut tidak termasuk kediaman utama. Jumlah miliarder ini meroket 55 persen ketimbang tahun lalu dan melampaui pencapaian London secara global.
Sementara Tokyo mencatat pertumbuhan jumlah orang tajir sebanyak 8 persen menjadi 3.818 orang. Di belakang Singapura, dan Tokyo, terdapat London, dan New York. London diprediksi bakal memiliki 4.940 kalangan tajir, sedangkan New York 3.825. Hongkong menempati peringkat kelima dengan jumlah 3.502 orang. Hasil ini sekaligus menguatkan tahbis bahwa kota-kota Asia mulai menguasai dunia.
"Medan pertempuran utama adalah Asia. Beberapa kawasan menunjukkan progres pembangunan pesat dan tampil sebagai pusat-pusat pertumbuhan baru," ujar Kepala Knight Frank Asia, Nicholas Holt.
Sebelumnya, diberitakan Singapura menggeser Tokyo sebagai kota termahal di dunia menurut survei Economist Intelligence Unit (EIU). Survei tersebut didasarkan pada biaya hidup yang dikeluarkan saat berada atau tinggal di Singapura.
Kota Singa ini melompat ke peringkat teratas karena menguatnya nilai tukar mata uang dollar Singapura, naiknya biaya kepemilikan kendaraan roda empat dan juga harga pakaian.
Bagaimana dengan kota lainnya?
Jakarta hanya memiliki 857 orang HNWI. Meski begitu, jumlah ini meningkat dramatis sekitar 148 persen dari sebelumnya. Pencapaian Jakarta melampaui Ho Chi Minh yang mencatat pertumbuhan tiga kali lipat, menjadi 246 orang. Padahal, sebelumnya hanya 90 orang.
Bertumbuhnya kelas atas di kota-kota Asia Tenggara, tak lepas dari kondisi perekonomian kawasan ini yang berada pada level 6,1 persen secara tahunan pada Desember 2013. Sebagian besar didorong oleh sektor manufaktur.