Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nih, Lima Solusi untuk Ridwan Kamil Benahi Kota Bandung!

Kompas.com - 07/03/2014, 19:19 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Menciptakan sebuah kota yang nyaman (livable city) bagi warganya tidak bisa hanya sebatas kosmetik, cantik di luar tetapi bobrok secara struktural dan kultural. Demikian halnya dengan Kota Bandung. Memperbaiki "Parijs van Java" ini butuh kecerdasan, ketangkasan, dan menyentuh akar persoalan dari seorang pemimpinnya.

Ketua Umum Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAP) Bernardus Djonoputro mengutarakan pendapatnya terkait lima bulan usia kepemimpinan Ridwan Kamil selaku Wali Kota Bandung kepada Kompas.com, Rabu (5/3/2014).

Menurut Bernardus, untuk menyelesaikan persoalan akut yang dihadapi Kota Bandung, Ridwan Kamil harus melakukan lima hal mendasar berikut ini. Pertama, jadikan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang dijabarkan secara terperinci dalam Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) sebagai "panglima".

"Sebagai politisi dan manajer kota, Ridwan Kamil harus tegas dan lugas melaksanakan RTRW dan RDTR yang sudah dibuat. Kinerja seorang wali kota bisa dilihat dari apakah terdapat penyimpangan RTRW dan RDTR atau tidak? Selain itu, dia juga harus menyusun RDTR untuk seluruh kecamatan. RDTR ini vital karena mengatur zonasi pembangunan di setiap persil lahan agar tidak dikonversi sembarangan," jelas Bernardus.

RDTR tersebut, imbuhnya, harus mengekspresikan Bandung sebagai kota dunia. Di dalamnya harus memuat aspek bisnis, sosiologis, lingkungan, budaya, dan sebagainya. Pendek kata, RDTR harus mampu secara struktural menjadikan kota ini lebih baik sehingga kualitas hidup warganya meningkat.

"Wali kota jangan cuma ngurusin Braga, juga harus memberikan atensi dan pemikiran serius mengantisipasi pertumbuhan kota. Solusi untuk Bandung tidak bisa hanya dari satu segmen, melainkan seluruhnya dengan mengembangkan pola ruang (pemakaian ruang) kota dengan benar. Karena Kota Bandung adalah bagian penting dari Bandung Raya yang mencakup Kota dan Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kota Cimahi. Jangan lupa pula, banyak warga kota lainnya seperti dari Garut, Subang, dan Sumedang yang berkegiatan di kota ini. Bandung adalah pusat pertumbuhan yang menarik banyak penglaju kawasan di sekitarnya," urai Bernardus.

Solusi kedua adalah menjalin komunikasi efektif dengan para pebisnis untuk bersama-sama menjadikan Bandung sebagai kota ramah investasi sekaligus juga dapat menjaga kearifan lokal dan identitas kota. Komunikasi tersebut adalah untuk memberikan batasan tegas dan jelas mengenai ruang-ruang bisnis sesuai regulasi.

"Alih fungsi lahan adalah masalah akut di kota ini. Bagaimana solusinya? Dekati dan arahkan pebisnis untuk mengalihkan orientasinya ke Bandung Timur yang merupakan zona pertumbuhan baru," ujar Bernardus.

Solusi ketiga, mengatasi kemacetan dan lalu lintas yang buruk adalah dengan menciptakan manajemen lalu lintas dan sistem transportasi terintegrasi dan terstruktur. Ciptakan kejelasan jalur, kepastian kedatangan dan keberangkatan, jumlah moda, serta beban bangkitan. Selain itu, jalan yang ada, terutama jalur utama dan lingkungan dimanfaatkan untuk menciptakan arus lalu lintas yang efektif dan efisien.

"Maksimalkan bus-bus DAMRI yang sekarang beroperasi, ciptakan rute lalu lintas yang betul-betul memudahkan warga beraktivitas. Perbaiki marka dan rambu lalu lintas serta tegakkan disiplin berlalu lintas. Bangun fasilitas park and ride di pinggiran agar para komuter tidak membawa kendaraannya dan memenuhi lalu lintas dalam kota," katanya.

Solusi keempat, jalin kerja sama saling menguntungkan dengan pemangku kota dan kabupaten dalam wilayah Bandung Raya. Pasalnya, pertumbuhan Kota Bandung didominasi oleh properti komersial dan tren ini akan terus berlanjut sehingga daya dukung lingkungan menjadi tidak memadai. Stop pembangunan di utara dan selatan. Sebaliknya, arahkan pengembangan properti komersial ke wilayah lain di timur atau barat.

"Hal tersebut juga terkait dengan solusi kelima mengenai perekonomian yang korelasinya dengan migrasi urban sangat erat. Nah, agar pertumbuhan merata, bangun semacam klaster-klaster ekonomi sesuai dengan potensi masing-masing wilayah. Sehingga pertumbuhan ekonomi dan bisnis tidak hanya terkonsentrasi di pusat Kota Bandung," tandas Bernardus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Berita
Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Berita
Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Berita
Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Berita
Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Hotel
Gebrakan Ara di Sektor Perumahan, Gratiskan BPHTB Dua Minggu Lagi

Gebrakan Ara di Sektor Perumahan, Gratiskan BPHTB Dua Minggu Lagi

Berita
Wisma Atlet Kemayoran Disulap Mirip Rusun Pasar Rumput, Renovasi Kelar Maret 2025

Wisma Atlet Kemayoran Disulap Mirip Rusun Pasar Rumput, Renovasi Kelar Maret 2025

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau