Direktur Eksekutif Pusat Studi Properti Indonesia, Panangian Simanungkalit, mengutarakan hal tersebut kepada Kompas.com, terkait pengembang yang percaya diri melansir proyek sebelum perhelatan Pemilihan Umum Legislatif dan Presiden, kepada Kompas.com, Jumat (7/3/2014).
Menurut Panangian, pada kuartal tiga nanti, optimisme pasar bakal melambung. Tingkat kepercayaan diri pelaku industri properti juga meningkat. Hal ini didukung oleh laju inflasi yang kemungkinan dapat dikendalikan menjadi hanya 5,5 persen dari sebelumnya 8,3 persen, dan perubahan suku bunga BI menjadi sekitar 7 persen ketimbang saat ini 7,5 persen.
"Perubahan suku bunga BI berdampak pada penurunan suku bunga KPR menjadi di bawah 10 persen. Saya optimistis, kuartal III nanti, suku bunga KPR hanya 9,5 persen dari sebelumnya 11 persen. Jadi, pelaku bisnsi dan industri properti jangan khawatir perlambatan itu sama halnya dengan pendinginan. Hanya sementara," kata Panangian.
Dia juga menegaskan bahwa perlambatan di awal tahun ini, selama enam bulan, merupakan sentimen alamiah. Pasar justru lebih siap dalam mengantisipasi perlambatan tersebut. Meski banyak pengembang yang melahirkan proyek baru, banyak pula yang menundanya.
"Penundaan tersebut justru memberikan dampak positif. Selama dua triwulan pertama adalah momentum bagi pengembang untuk melakukan konsolidasi. Triwulan ketiga adalah persiapan tinggal landas, puncaknya terjadi pada kuartal terakhir tahun ini," imbuh Panangian.
Tahun 2015, kata Panangian, bisa diibaratkan sebagai penumpukan optimisme yang tertahan di awal 2014. Penumpukan optimisme ini akan disalurkan dalam bentuk kenaikan harga dengan pencapaian yang lebih baik ketimbang 2013.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.