Inggris tampil sebagai pasar terkuat dengan mendominasi transaksi investasi sebesar 37 persen atau 4,7 miliar dollar AS (Rp 55,09 triliun).
Bertolak dari pencapaian tersebut, Jones Lang LaSalle Hotel and Hospitality Group bahkan berani memprediksi pasar EMEA akan mengalami pertumbuhan lebih tinggi tahun ini dengan angka sebesar 20 persen.
Kebangkitan pasar investasi perhotelan di ketiga kawasan tersebut, tak lepas dari meningkatnya kepercayaan dan pulihnya perekonomian.
Oleh karena itu, "Kami memperkirakan volume investasi hotel bakal melejit 20 persen menjadi 16 miliar dollar AS atau senilai Rp 187,5 triliun. Kendati beberapa negara di ketiga kawasan ini berada pada kurva pemulihan berbeda, namun secara keseluruhan sentimen pasar jauh lebih positif," ujar CEO Northern Europe Jones Lang LaSalle Hotel & Hospitality Group.
Investasi tak hanya dilakukan penanam modal domestik, melainkan juga investor lintas negara. Terutama investasi dari Amerika Serikat dan Asia. Sejumlah dana ekuitas swasta semakin deras mengalir ke Eropa, Timur Tengah dan Afrika.
Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya bank domestik dan asing membantu memperbaiki kondisi utang debitor. Bank tersebut adalah Bank of China, United Overseas Bank, RBS dan sejumlah bank lainnya.
Inggris paling likuid
Di antara ketiga kawasan incaran tersebut, Inggris tampil sebagai pasar paling likuid. Negeri ini mengambil pangsa 37 persen atau senilai 4,7 miliar dollar AS (Rp 55,09 triliun) dari total volume investasi sepanjang 2013.
Perancis mengikuti di urutan kedua sebesar 18 persen dengan nilai investasi 2,3 miliar dollar AS (Rp 26,9 triliun). Sementara industri perhotelan Jerman menjadi pasar yang paling dicari untuk mendapatkan keuntungan fundamental.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.