Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasakan Atmosfer Brooklyn di Serpong

Kompas.com - 16/02/2014, 14:36 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

SERPONG, KOMPAS.com - Satu lagi gimmick pemasaran properti yang coba dikampanyekan pengembang, yakni tawaran kehidupan Brooklyn, kota satelit New York, Amerika Serikat yang dibawa ke Indonesia, tepatnya kawasan Serpong, Banten.

Gimmick ini ditawarkan oleh pengembang yang merupakan usaha patungan antara PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan PT Triniti Property Group. Keduanya membangun apartemen dengan konsep small office home office (SOHO) bertajuk Brooklyn, sebanyak 900 unit dalam dua menara.

Sudah demikian frustrasikah pengembang sehingga mengadopsi trik-trik tertentu guna memikat perhatian konsumen di tengah sengitnya kompetisi pasar properti, setelah setiap saat disuguhi iklan sangat provokatif "setiap senin harga naik"?

Namun, Chief Executive Officer (CEO) Brooklyn, Bong Chandra, menukas, bahwa tawaran kehidupan kota Brooklyn bukan sekadar gimmick, melainkan konsep yang dikembangkan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan lokasi di mana "Brooklyn" berada. 

"Dan Serpong sangat cocok untuk dikembangkan apartemen berkonsep SOHO ala Brooklyn, New York, karena ada banyak pasangan muda dan industri kreatif yang tinggal dan berusaha di kawasan ini. Mereka tentu membutuhkan tempat yang representatif, mengakomodasi dua fungsi sekaligus; hunian dan tempat usaha," papar Bong saat peluncuran "Brooklyn", di Serpong, Minggu (16/2/2014).

Konsep hunian SOHO, sejatinya muncul untuk menjawab kebutuhan tinggal sekaligus bekerja di tempat yang sama. Guna memenuhi kebutuhan para profesional, eksekutif, maupun pengusaha muda terutama start up company, itulah kemudian yang memantik Triniti dan Waskita tertarik menerapkan konsep tersebut.

Di Indonesia, khususnya Jakarta, SOHO sejatinya sudah diperkenalkan sejak 2005 lalu, terutama ketika Cityloft Sudirman dan SOHO Slipi mulai dibangun. Akan tetapi, saat itu pasar tidak terlalu antusias. Padahal, konsep ini sangat praktis, kompak, dinamis dan sesuai kebutuhan kaum urban metropolitan.

Nah, apakah kemudian "Brooklyn" justru diterima pasar?

Tidak seperti pendahulunya yang masuk pasar pada saat yang tidak tepat, Bong mengakui, unit-unit apartemen dan SOHO Brooklyn sudah terjual sebanyak 470 unit. Padahal, harganya tak bisa dibilang murah yakni Rp 17,6 juta per meter persegi untuk apartemen, dan Rp 600 juta-Rp 1,1 miliar untuk unit SOHO-nya.

"Harga tersebut bakal meroket sebelum tahun 2014 berakhir, potensi kenaikannya luar biasa karena lokasi Brooklyn ada di jalur utama Serpong. Kami prediksikan harga naik menjadi Rp 25 juta per meter persegi," imbuh Bong.

Selain Brooklyn, sebelumnya diberitakan pengembang PT Bahama Development memperkenalkan SOHO @Menteng Square. SOHO @Menteng Square menempati lokasi di lantai 22 (roof floor) dari dua tower apartemen A dan B Menteng Square, yang terdiri atas 36 unit dengan ukuran 57 m2 (semigross). Apartemen ini ditawarkan dengan harga perdana Rp 790 juta sampai Rp 960 juta per unit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangli: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangli: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dua Raksasa Properti Kembali Berkongsi Bangun Klaster Baru di BSD City

Dua Raksasa Properti Kembali Berkongsi Bangun Klaster Baru di BSD City

Berita
Jalan Terbentuknya Kementerian Perumahan, UU 39/2008 Perlu Direvisi

Jalan Terbentuknya Kementerian Perumahan, UU 39/2008 Perlu Direvisi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyuwangi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyuwangi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Okupansi Pergudangan Modern Jabodetabek Stabil di Angka 90 Persen

Okupansi Pergudangan Modern Jabodetabek Stabil di Angka 90 Persen

Berita
Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Berita
[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com