Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bintang dan Mitos, Inspirasi Taman Kontemporer

Kompas.com - 13/02/2014, 19:53 WIB
Tabita Diela

Penulis

KOMPAS.com - Sebuah taman di Crouch End, London, ini memiliki desain tidak biasa. Berbeda dari taman pada umumnya yang hanya mementingkan estetika, taman karya Desainer Sara Jane Rothwell dan arsitek lanskap JoanMa Roig Ortiz justeru menganyam cerita.

Melangkah masuk ke dalam taman ini seolah menyaksikan cerita fantastis mengenai alam magis penuh bintang dan mitos. Menurut sang desainer, ide membuat taman seperti ini berawal dari instalasi seni berupa konstelasi pada permukaan dinding di pojok taman serta kecintaan pada karya Antoni Gaudi.

"Kami mulai melihat konstelasi Antoni Gaudí dan hubungannya pada Taman Hesperides," ujar Rothwell.

Untuk mengerti maksud sang desainer, ada baiknya menyimak cerita Mitologi Yunani yang menjadi latar belakangnya. Taman unik di London, Inggris tersebut memproyeksikan cerita Mitologi Yunani mengenai kisah naga, bidadari, dan usaha Herkules mencuri apel emas yang dijaga naga dan bidadari tersebut. Seperti dikutip Houzz.com, mitologi yang dimaksud itu menampilkan naga berkepala ratusan bernama Ladon bersama tiga bidadari bernama Hesperides menjaga apel emas. Untuk mencuri salah satu apel emas tersebut, Herkules harus mengalahkan sang naga.

Houzz.com Rancangan, cetak biru taman di London, Inggris. Taman tersebut memproyeksikan Mitologi Yunani mengenai naga, bidadari, dan usaha Herkules mengambil apel emas.
Seperti tampak pada cetak biru taman tersebut, Rothwell mendesain taman ini dalam beberapa zona. Level terdekat dengan rumah merupakan bagian yang paling banyak dihias.

Sementara itu, keseluruhan taman juga dihias dengan berbagai jenis tanaman dan jalan setapak berwarna-warni. Ubin Maroko yang digunakan untuk jalan setapak menjadi perlambang bagi sisik naga.

Rothwell memasukkan banyak unsur yang tercantum dalam Mitologi Yunani di taman ini. Menurutnya, ide ini bertujuan untuk memasukkan twist kontemporer ke dalam taman.

"Tujuannya adalah untuk membawa ide ini lebih jauh dan menambah twist kontemporer ke dalam taman. Jalur setapak untuk menyeberangi taman merupakan hasil dari upaya menyambung bintang-bintang, menciptakan konstelasi naga," ujar Rothwell.

Houzz.com Jalan setapak yang dibuat oleh Rothwell ini diibaratkan sebagai sisik naga yang berubah warna ketika sinar matahari terpantul di permukaannya.
Sementara itu, untuk membuat taman lebih dinamis, Rothwell menggunakan wind grass New Zealand. Tanaman tersebut membingkai jalan setapak dan mendorong adanya pergerakan mulai dari jalan masuk menuju ujung taman. Rothwell juga menambahkan pohon apel ke dalam taman ini. Hal tersebut menambah korelasinya dengan cerita Mitologi Yunani.

Anda terinspirasi?


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau