Ketua Umum DPP Real Estat Indonesia (REI), Eddy Hussy, mengatakan, sektor properti mengalami kerugian dalam hal masa pengerjaan atau pembangunan properti menjadi satu hingga dua bulan lebih lama. Hal ini terjadi sebagai dampak ikutan dari banjir yang menyebabkan distribusi material menjadi tersendat.
"Kami rugi waktu, tenaga dan juga biaya. Ongkos pengiriman dan harga material menjadi berkali-kali lipat. Sementara jadwal pengerjaan konstruksi menjadi molor sekitar satu hingga dua bulan. Masih bisa ditolerir, namun jumlah dana ekstra yang harus disiapkan untuk meng-cover kerugian ini, lumayan besar," ujar Eddy kepada Kompas.com, Selasa (11/2/2014).
Sementara itu, PT Summarecon Agung Tbk yang mengembangkan perumahan skala kota, Summarecon Kelapa Gading, telah menyiapkan dana tambahan sekitar Rp 5 miliar. Jumlah tersebut, hampir sama dengan tahun-tahun lalu saat banjir menggenangi wilayah ini.
Menurut Direktur Utama PT Summarecon Agung Tbk., Johannes Mardjuki, kerusakan terparah biasanya menimpa sejumlah fasilitas umum dan infrastruktur di jalan-jalan utama kawasan perumahan, seperti Jl Boulevard Raya.
"Selain infrastruktur jalan yang rusak, taman juga tergerus air, dan terdapat dua pompa yang tidak dapat bekerja dengan lancar. Sejumlah dana Rp 5 miliar itu, kami prioritaskan untuk memperbaiki infrastruktur, dan taman. Sama seperti tahun-tahun lalu," imbuh Johannes.
Perbaikan, lanjut Johannes, akan dilakukan pada bulan Maret atau April 2014, menunggu saat musim penghujan selesai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.