Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Politik, Indonesia Bakal Dipadati 65 Hotel Domestik

Kompas.com - 05/02/2014, 15:54 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun ini yang ditahbiskan sebagai tahun politik yang penuh tantangan, tak membuat bisnis perhotelan vakum. Sebanyak 65 hotel murah dan menengah dengan merek domestik, justru akan memadati kota-kota lapis kedua di seluruh Indonesia.

Menurut hasil riset Horwarth HTL Indonesia, meski tahun 2014 merupakan tahun Pemilu Legislatif dan Presiden di mana keputusan investasi besar akan ditangguhkan hingga Presiden baru terpilih dan dilantik, namun bisnis perhotelan tetap terus berlanjut.

Bisnis perhotelan, khususnya di daerah akan menunjukkan gairah lebih aktif sebagai dampak positif sistem politik yang memungkinkan kepala dan legislatif daerah dipilih konstituennya sendiri.

Direktur Horwarth HTL Indonesia, Matt Gebble, mengatakan bahwa peristiwa politik itulah yang berpotensi membuat tingkat permintaan kamar hotel di daerah mengalami peningkatan. Permintaan tersebut tentu saja salah satunya berasal dari rombongan peserta Pemilu, termasuk pemilih lokal.

"Lebih dari itu, kota-kota sekunder menunjukkan pertumbuhan ekonomi signifikan sebagai ekses pertumbuhan product domestic brutto (PDB) yang diperkirakan akan berada pada level 5 persen hingga 6 persen," ujar Gebble.

Demikian halnya dengan Rupiah yang masih fluktuatif. Tidak berpengaruh banyak terhadap perkembangan bisnis perhotelan. Bisnis hotel, terutama hotel murah dan menengah di seluruh Indonesia, akan terus berlanjut pada tahun ini,  didorong oleh melonjaknya tingkat permintaan yang sebagian besar berasal dari pasar korporat.

"Segmen ini semakin kompetitif. Kami menghitung, setidaknya ada 65 hotel murah dan menengah dengan merek domestik yang akan dibangun pada 2014," ungkap Gebble.

Hal senada dikemukakan Vice President Director PT Intiwhiz International, Ndang Mulyadi. Menurutnya, bisnis perhotelan di daerah justru semakin menggeliat. Ia menengarai, hal tersebut disebabkan jumlah kunjungan wisatawan, khususnya mancanegara, tidak lagi terkonsentrasi di Bali, melainkan terpecah-pecah ke sejumlah daerah.

"Makassar, Manado, dan Balikpapan memperlihatkan perkembangan positif. Di ketiga kota sekunder itulah kami melakukan ekspansi dengan mengelola hotel murah yang akan dibuka pada tahun ini," cetus Ndang kepada Kompas.com, Rabu (5/2/2014).

Makassar mencatat lonjakan jumlah kunjungan turis asing sebesar 27,73 persen menjadi 17.730 orang tahun 2013 dari sebelumnya 13.881 orang. Sementara Manado mampu menarik 19.917 turis asing atau beranjak 4,22 persen ketimbang tahun 2012 sebanyak 19.111 orang. Terakhir, Balikpapan yang mencatat kunjungan wisman sebanyak 16.904 orang.

Jadi, tak keliru jika Gebble menyatakan untuk tetap optimistis. Pasalnya, ada banyak alasan untuk bersikap optimistis tentang masa depan bisnis perhotelan Indonesia. Pemerintah memegang komitmennya dengan merealisasikan pengembangan dan perbaikan infrastruktur termasuk bandara, jalan raya, rel kereta api dan pelabuhan, untuk mendukung 16 daerah prioritas.

Ke-16 daerah tersebut adalah Danau Toba (Sumatra Utara), Kepulauan Seribu dan Kota Tua (DKI Jakarta), Borobudur (Jawa Tengah), Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur), Danau Batur, Menjangan, Pemuteran, Kuta, Sanur, Nusa Dua (Bali), Gunung Rinjani (Nusa Tenggara Barat), Taman Nasional Komodo (Nusa Tenggara Barat), Tanjung Puting (Kalimantan Tengah), Tanah Toraja (Sulawesi Selatan), Bunaken (Sulawesi Utara), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), dan Raja Ampat (Papua).


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com