Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KONSULTASI INVESTASISteven Eric Lazuardi
Sekilas tentang Steven The Steven Eric Lazuardi adalah konsultan Hokiplus. Lahir di Jambi, 2 Januari 1975, Steven mendalami ilmu china kuno dari nenek dan orangtuanya.Ia beberapa kali tampil di televisi swasta.

Menuai Rezeki atau Bencana, Inilah Tahun Kuda Kayu....

Kompas.com - 27/01/2014, 15:13 WIB
Oleh Steven Eric Lazuardi

KOMPAS.com - Tahun baru Imlek atau Sin Cia segera tiba. Seperti halnya hujan yang datang setiap menjelang Imlek, etnis Tionghoa pun merayakan Imlek dari tahun ke tahun dengan penuh kegembiraan. Tradisi yang dibawa turun temurun sejak zaman dahulu kala di Negeri Tirai Bambu, China, hingga kendati saat ini kita telah berada pada zaman milennium, zaman teknologi.

Hujan turun membawa simbol rezeki kepada umat manusia. Makin sering turun hujan menjelang tahun baru Imlek, maka ada suatu mitos atau kepercayaan bahwa negeri tersebut akan diberkahi dengan rezeki berlimpah alias "Hoki Lai Le".

Namun demikian, dengan tidak adanya dukungan infrastruktur yang baik dapat menyebabkan kebanjiran. Banjir akibat hujan deras membawa suatu fenomena bencana bagi umat manusia. Inilah yang tengah terjadi pada negeri ini.

Lalu, berdasarkan perhitungan Ilmu Hoki China atau biasa dikenal dengan Ba Qi (8 Huruf) dan fengsui, yakni Angin dan Air, maka dapat diterjemahkan dalam siklus prediksi kejadian yang akan berdampak pada tahun 2014 sebagai tahun politik untuk memilih Presiden dan legislatif.

Tahun Kuda Kayu

Dalam ilmu Ba Qi terdapat hitungan 12 Batang Langit yang di kemudian hari dikenal sebagai hitungan 12 Shio. Karakteristik dan rumusan alam dibuat oleh para leluhur kita zaman dahulu kala agar kita bisa mawas diri dan menerjemahkan kehendak alam terhadap kehidupan manusia dan makhluk lainnya.

Tahun 2014 masuk kedalam golongan Shio Kuda. Lalu, apa jenis Kudanya?

Dalam perhitungan ilmu Ba Qi, Kuda Tahun 2014 adalah Kuda dalam Awan. Agaknya, leluhur kita mendapatkan petunjuk dari Sang Pencipta. Tuhan yang Maha Esa memberikan misteri sekaligus makna yang semestinya kita pahami.

Ada banyak jenis Shio Kuda, namun julukan "Kuda Dalam Awan" sulit ditemukan dalam suatu periode perhitungan ilmu China kuno. Memang, banyak versi yang membuat suatu prediksi tentang perihal yang terjadi dan juga penamaannya. Namun, melalui pembelajaran dari ilmu leluhur turun-temurun, maka makna yang terkandung "Kuda Dalam Awan" adalah sebagai berikut:

1. Awan memberikan simbol ketidakpastian. Terkadang awan tampak cerah, lalu beberapa saat kemudian mendung dan akan turun hujan. Ini bisa juga diartikan bahwa sesuatu yang terjadi adalah sulitnya memegang janji ataupun perkataan dari manusia di permukaan bumi ini.

2. Tantangan awan yang tebal atau pun tipis seperti halnya manusia dengan kehidupan berkelompok. Manusia dalam kelompok itu terkadang kompak, namun juga bisa buyar bila diterpa angin kencang. Agaknya, kejadian seperti ini seperti suatu konspirasi yang terjadi pada elite politik saat ini. Kita bisa lihat banyak terjadi perang paradigma untuk menjatuhkan musuh dan saling bersekongkol.

3. Awan sulit dilawan. Besi yang keras dapat dibengkokkan atau dipatahkan. Namun, awan adalah sesuatu yang berwujud, hanya tak dapat dipegang atau diraih. Hanya angin yang dapat merubah awan dengan tiupan arah yang berbeda. Artinya, sesuatu yang diremehkan dan tak terlihat akan muncul kembali dan manusia menjadi terkesima dengan kejadian tersebut. Ini sungguh sesuatu hal yang berada di luar prediksi manusia. 

Dalam mempelajari Ilmu China kuno, 5 Elemen merupakan faktor penentu dan penting sekali. Seperti contohnya bagian dari ilmu fengsui tentang kutub yang berlawanan dengan elemen diri sendiri akan mengakibatkan suatu kerugian dan penyakit. Demikian sebaliknya, bila elemennya tersusun sesuai dengan rumusan yang benar, maka orang tersebut akan merasakan keharmonisan dan ketentraman.

Tahun 2014 termasuk ke dalam elemen Kayu dan merupakan elemen Langit. Shio Kuda, elemen Kayu terpopuler diketahui oleh khalayak ramai. Namun, di dalam tahun ini terdapat elemen Bumi yaitu dari elemen Logam atau Emas. Elemen Langit dan Bumi memberikan arti tersendiri bagi kehidupan manusia. Ketika kedua elemen saling merugikan, maka di Bumi akan timbul bencana yang dashyat. Namun, tidak semua tempat akan terkena bencana.

Sementara itu, Elemen Kayu tidak dapat sinergi dengan elemen Logam. Kayu dirugikan oleh logam yang ibaratnya sebuah pedang memotong kayu. Kayu dirugikan dalam hal ini.

Elemen Kayu adalah simbolik alam semesta yang indah yang juga sekaligus juga mengerikan bila manusia banyak berbuat kesalahan. Sementara Logam melambangkan infrastruktur kuat yang terkandung di dalamnya. Maka, bila disuatu negara yang infrastrukturnya tidak memadai, maka kejadiannya adalah seperti pisau tumpul digunakan memotong kayu. Kayu tersebut tidak dapat dibentuk sesuai keinginan.

Adapun Elemen Bumi merupakan faktor dominan karena sekarang kita berada dalam alam nyata atau alam bumi. Di bumi ini Logam menghasilkan Air. Begitulah struktur yang ada dalam rumusan fengsui. Artinya, Air akan banyak di dalam tahun ini, yaitu ketika musim hujan tiba. Ini terlihat juga seperti kejadian di Amerika Serikiat, dimana hujan salju menutupi jalan hingga sulit dilalui.

Di sisi lain, energi positif atau unsur "Yang" juga berperan hebat dalam hal ini. Energi positif memberikan pembalikan terhadap kehidupan manusia bila manusia salah dalam perbuatannya. Nah, kira-kira, bagaimana peruntungan Anda tahun ini?

Salam Hokiplus 2014, Happy Cuan 888!

Penulis adalah Konsultan Hokiplus/indonesiahokiplus@gmail.com

Anda ragu dengan langkah Anda ke depan terkait rencana bisnis Anda? Silahkan, kirimkan pertanyaan via email dengan dilengkapi dengan nama lengkap, tanggal, bulan, tahun dan jam lahir. Data dilengkapi dengan data kelahiran suami istri dan anak bila sudah berkeluarga. Pertanyaan yang lengkap memudahkan untuk dibahas detail.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau