KOMPAS.com - Apa yang bisa Anda harapkan dari pengembangan sebuah perpustakaan? bangunan kaku, lembab, dan kuno? Stigma itu mungkin akan meluruh seiring dengan pandangan mata terhadap façade Perpustakaan Nasional Raja Fahd yang megah berikut ini.
Anda akan melihat sekilas skema regenerasi megah yang telah membawa gedung perpustakaan klasik ini menuju abad ke-21. Karya mengagumkan ini dirancang oleh arsitek Jerman Gerber Architekten yang melakukan modernisasi struktur budaya yang berlokasi di Arab Saudi tersebut.
Struktur perpustakaan ini mengambil bentuk salib dengan kubah beton, sesuai dengan prinsip-prinsip pelestarian monumen. Pendekatan yang dilakukan Gerber Architekten adalah dengan membungkus fitur asli dalam "cangkang" berbentuk kubus dan merekonstruksi kubah kaca dan baja yang memungkinkan pengunjung perpustakaan ini dapat menikmati arsitektur dalam lingkungan yang lebih modern.
Dengan regenerasi struktur ini, Perpustakaan Nasional Raja Fahad tetap menonjol karena memberikan masyarakat gambaran arsitektur kontemporer untuk Riyadh. Tak hanya itu, bangunan ini juga terhubung ke alun-alun terbuka yang sebelumnya dirancang oleh Gerber Architekten menjadi unit perkotaan baru pada sumbu dari dua jalan utama di Riyadh.
Pengunjung setia perpustakaan diundang untuk mengakses perpustakaan, yang diterangi oleh cahaya langit dengan membran putih yang lembut sebagai penebar cahaya. Tumpukan buku yang terbungkus di dalam bangunan tua dapat diakses pengunjung dari area publik melalui sebuah sky bridge. Koleksi buku terdapat di lantai tiga gedung ini.
Bagi wanita yang mungkin ingin membuka burka mereka, Gerber Architekten telah merancang pintu masuk khusus. Bagian ini terletak di sayap slatan dan dipisahkan dari area lain perpustakaan.
Meski suhu di Riyadh dapat mencapai 50 derajat celsius, namun struktur kabel baja yang membungkus perpustakaan ini memiliki penetrasi solar hanya 7 persen. Jadi, suhu di dalam ruangan tidak akan sepanas di luar, bahkan mungkin lebih sejuk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.