Memang, meski tak sehemat LED, lampu CFL yang lebih dahulu dikenal sebagai lampu hemat energi, kini juga tersedia dalam bentuk cantik. Meski kalah hemat, lampu CFL karya Hulger Design "menang" di sisi desain.
Hulger Design pada 2010 telah merilis bohlam CFL dengan bentuk-bentuk cantik menyerupai pasta spageti bernama Plumen, atau tepatnya Plumen 001. Kini, perusahaan desain yang sama kembali menyempurnakan desainnya dan membuat Plumen 002.
"Plumen 001 yang pertama begitu besar dan liar karena dia harus mengejutkan dan mengakibatkan pergunjingan," ujar CEO Hulger Nicholas Roope kepada Fascodesign.com.
Kini, tim dalam Hulger memutuskan untuk membuat lampu yang tampak lebih mellow. Mereka belajar dari pengalaman, bahwa bentuk fisik Plumen 001 membuatnya lebih terang dan menyilaukan jika diperhatikan terlalu lama. Padahal, bentuknya cantik dan menarik perhatian. Kini, Hulger membuat lampu yang lebih sederhana.
Generasi kedua Plumen, atau Plumen 002 ini mirip dengan lampu-lampu CFL pada umumnya. Meski belum dapat dengan mudah ditemukan di Indonesia, seperti dikutip dalam Fastcodesign.com, Philips pun sudah membuat lampu dengan bentuk hampir serupa.
Ada dua alasan di balik pembuatan lampu ini. Pertama, kesederhanaan dan kelembutan bentuknya. Alasan kedua lebih teknis ke pencahayaan. Plumen 002 sendiri sudah mampu memancarkan cahaya setara dengan lampu pijar 30 watt hanya dengan menggunakan 25 persen energi, sementara desainnya yang memiliki lubang di tengah memastikannya mampu menyinari ruangan lebih maksimal.
Sumber: www.fastcodesign.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.