Menurut Corporate Public Relation PT Summarecon Agung Tbk, Cut Meutia, warga lebih memilih berkunjung ke Mal Kelapa Gading untuk menghabiskan waktu sambil makan, minum, nonton film atau sekadar mengisi ulang baterai HP dan bersosialisasi.
"Sambil menunggu banjir surut, mereka memanfaatkan waktu untuk berbelanja dan kegiatan lainnya. Jumlah mereka terhitung banyak, namun bila dibandingkan dengan kunjungan pada waktu normal, ada penurunan. Pengunjung dari luar Kelapa Gading tidak bisa mengakses mal ini karena aksesnya terkendala banjir," ujar Meutia kepada Kompas.com, Sabtu (18/1/2014).
Para pengunjung yang datang ke Mal Kelapa Gading, kata Meutia, sebagian besar merupakan warga Kelapa Gading yang tinggal di perumahan, apartemen atau pun tamu yang kebetulan tengah menginap di hotel sekitar Kelapa Gading.
Adapun jam operasional Mal Kelapa Gading mulai pukul 10.00 WIB pagi hingga 22.00 WIB malam. Jam operasional lebih lama yakni 24 jam, berlaku untuk gedung parkir yang disiagakan buat warga yang ingin menitipkan mobilnya.
Fenomena pusat belanja dijadikan sebagai shelter selama banjir bukan kali ini saja terjadi. Bahkan cenderung terus berulang selama bertahun-tahun.
Wholesale Trade Center (WTC) Mangga Dua, di Jakarta Utara, juga mengalami lonjakan jumlah pengunjung saat musim banjir seperti sekarang. Hanya, profil pengunjung WTC Mangga Dua berbeda dengan pengunjung Mal Kelapa Gading.
Pusat perdagangan yang dikonversi menjadi bursa mobil milik Djarum Group melalui PT Marga Sadhya Swasti ini tercatat, pernah menjadi tempat penampungan pengungsi banjir dari Pademangan dan sekitarnya pada kurun 2005-2006.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.