Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Apartemen Jakarta Berpotensi "Sakit"

Kompas.com - 11/01/2014, 14:36 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasokan apartemen strata di Jakarta hingga 2016 mendatang nyaris mendekati angka 200.000 unit. Dari jumlah sebanyak ini, belum tentu dihuni seluruhnya. Bahkan, untuk gedung-gedung apartemen tertentu tingkat kekosongan semakin meningkat. Pada gilirannya, pasar apartemen berpotensi 'sakit'.

Associate Director Research Colliers International Indonesia, Ferry Salanto, mengutarakan hal tersebut kepada Kompas.com, Kamis (9/1/2014).

Menurut Ferry, untuk saat ini, transaksi jual beli menunjukkan kecenderungan meningkat. Begitu ada pasokan baru, maka langsung terserap pasar secara maksimal. Namun begitu, aktifitas transaksi jual beli ini belum tentu beriringan dengan aktifitas sewa (leasing). Demikian halnya dengan tingkat hunian.

"Karena fenomena yang terjadi sekarang adalah pembeli dengan motif investasi merupakan pihak yang memiliki akses paling baik dan memungkinkan untuk membeli apartemen. Satu pembeli dengan profil seperti ini bisa memborong beberapa unit apartemen dalam satu bahkan beberapa gedung," urai Ferry.

Bandingkan dengan pembeli bermotif sebagai pengguna akhir (end user). Khusus pengguna akhir kalangan menengah dan bawah, masih tersandera kebijakan Bank Indonesia mengenai loan to value dan kenaikan suku bunga. Padahal pasokan apartemen saat ini didominasi oleh kelas menengah-menengah dan menengah bawah. Sementara investor bisa membeli dengan tunai keras, atau tunai bertahap.

Kalangan menengah dan bawah ditengarai tidak memiliki kemampuan membayar uang muka sebesar 20 persen dari Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) pertama untuk tipe 22-70 meter persegi berikut jumlah angsuran per bulan yang tinggi akibat kenaikan suku bunga, 30 persen untuk KPA kedua dan 40 persen untuk KPA ketiga.

Walhasil, menurut riset Bank Mandiri, penerapaan aturan LTV tersebut, ternyata menekan pertumbuhan KPA maupun KPR. Pertumbuhan KPA-KPR menurun dari sebelumnya 44 persen pada Juni 2012 menjadi hanya 18 persen pada Juni 2013. Pada tahun 2012, porsi yang terkena dampak LTV adalah sebesar 39 persen sementara tahun 2013 sebanyak 11 persen. Jadi, secara kumulatif porsi yang terkena LTV mencapai 50%. Dengan porsi yang besar tersebut, diduga penurunan pertumbuhan KPA-KPR akan semakin tajam.

Ferry mengindikasikan dari 93 persen unit apartemen terjual dari total sekitar 115.000 unit, nyaris separuh dibeli investor. Mereka memborong apartemen sebagai jaminan secure asset  jika suatu saat kelak akan disewakan kembali dengan harga tinggi.

"Tentu saja ekspektasi capital gain untuk saat ini wajar terjadi, mengingat pasar apartemen di Indonesia, khususnya Jakarta menawarkan pertumbuhan menggiurkan," tandasnya.

Harga terus melonjak hingga 21 persen selama tiga tahun terakhir, terutama di kawasan pusat niaga terpadu (central business district/CBD), 25 persen di kawasan Selatan Jakarta, dan 17 persen di luar kawasan premium.

Jika pada 2010 lalu, harga rerata apartemen di CBD mencapai 16,5 juta per meter persegi, saat ini sudah menembus level Rp 36,1 juta/m2. Sedangkan harga di selatan Jakarta mencapai Rp 25,8 juta/m2 dari sebelumnya Rp 12 juta per meter persegi dan di luar area premium bertengger di angka Rp 18,2 juta/m2 dari sebelumnya Rp 9,3 juta/m2.

"Jelas, pembeli investor terpincut dengan pertumbuhan harga tersebut. Akan tetapi, sayangnya, hal tersebut belum tentu diimbangi aktifitas transaksi di pasar sewa. Jika aktifitas pasar sewa tidak bertumbuh, maka pasar apartemen berpotensi 'sakit'. Apartemen terjual tetapi tidak tersewa, pada gilirannya capital gain yang diburu tidak akan tercapai," ucap Ferry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com