Menurut Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) Sri Hartoyo, penyerapan FLPP tahun 2010-2013 hanya mencapai 273.832 unit atau setara dengan Rp 11 triliun.
Dalam acara penandatanganan Perjanjian Kerjasama Operasional (PKO) antara Direktur Utama Pusat Pembiayaan Perumahan (PPP) Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) Budi Hartono dengan sejumlah direksi bank pelaksana FLPP di Jakarta, Senin (30/12/2013), Sri mengatakan bahwa jumlah tersebut masih jauh dari harapan.
“Jumlah tersebut masih jauh dari harapan target RPJMN yang ditetapkan oleh pemerintah,” ujarnya seraya menambahkan, target yang ditetapkan dalam renstra, merupakan gabungan dari total penyaluran kredit mikro perumahan, dan FLPP untuk rumah susun.
Target 1,357 juta unit tersebut ditujukan untuk penyaluran sekitar 950.000 rumah tapak, 150.000 rumah susun, dan 250.000 unit melalui kredit mikro.
Sri mengungkapkan, total penyaluran FLPP tahun ini mencapai Rp 5,4 triliun untuk 104.000 unit rumah, sementara targetnya sebanyak 121.000 unit rumah. Target belum tercapai karena dihadang sejumlah kendala, terutama sedikitnya pasokan. Sementara, permintaannya cukup tinggi.
Selama ini demand didukung melalui peringanan uang muka dan tenor berjangka waktu cukup lama (20 tahun). Sementara itu, dari sisi supply, Budi mengatakan bahwa pihaknya akan menghimbau pengembang besar untuk turut membangun hunian FLPP.