Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melbourne Bangun Pencakar Langit Super Langsing!

Kompas.com - 25/12/2013, 10:29 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com - Selama ini, kota-kota dunia yang masuk dalam jajaran klub elite pengoleksi pencakar langit hanya sebatas Dubai, New York, Taipei, London, Kuala Lumpur, atau kota-kota utama China. Namun, kali ini, kota di Australia boleh menunjukkan kelasnya.

Adalah Melbourne yang sesaat lagi bergabung dengan klub elite tersebut. Kota ini sedang membangun Australia 108, pencakar langit dengan ketinggian menjulang 388 meter dan sejumlah pencakar langit lainnya dalam waktu bersamaan.

sydney morning herald The Pencil Tower selebar 6 meter.
Tak hanya itu, hal menarik lainnya adalah bahwa Melbourne baru saja menyetujui perizinan pembangunan pencakar langit super langsing setinggi 73 lantai atau 240 meter di 54 Clarke Street, berdekatan dengan Crown Casino. Apartemen ini akan menggenapi koleksi cakrawala gedung paling kurus di dunia sejak One Madison Park, di New York.

Warga kota terbesar kedua di Australia tersebut menjuluki gedung yang dirancang Black Kosloff Knot ini sebagai menara pensil (The Pencil Tower). Selain apartemen, The Pencil Tower ini merangkum kafe, spa, sauna, lounge dan fasilitas lainnya.

Menteri Perencanaan Bangunan Tinggi, Matthew Guy, mengatakan, apartemen jangkung nan tipis tersebut bukan yang terakhir. Menurutnya, kota Melbourne tengah berupaya untuk mengakomodasi pertumbuhan populasi bangunan-bangunan tinggi.

"Pencakar langit adalah simbol dari sebuah bangsa yang berkembang, ekonomi yang kuat , dan mereka memiliki kemampuan untuk menentukan kota. Masa depan Australia ditentukan oleh kota-kota yang tumbuh ke atas," imbuh Guy.

fkaustralia Eureka Tower
Untuk diketahui, saat ini Melbourne memang tengah mengalami ledakan pembangunan pencakar langit. Sebagian besar merupakan gedung yang dialokasikan untuk hunian (apartemen) dan berpusat di area Southbank yang merupakan kawasan tepi pantai dengan perkembangan pesat. Lebih dari 10.000 orang diperkirakan akan pindah ke kawasan ini dalam dua tahun ke depan.

Konstruksi gedung-gedung pencakar langit tersebut diawali pembangunan 6.000 unit apartemen. Sejumlah 7.000 apartemen lainnya sedang dalam proses perizinan. Jika seluruhnya rampung terbangun, maka akan meningkatkan populasi apartemen sebanyak 40.000 unit pada 2018 mendatang dari sebelumnya hanya 20.627 unit.

Menurut laporan Herald Sun, dari sejumlah menara apartemen tersebut, delapan di antaranya memiliki ketinggian lebih dari 150 meter. Termasuk gedung yang dirancang Bates Smart senilai 275 juta dollar AS (Rp 3,3 triliun) dengan ketinggian 276 meter. Apartemen ini bakal menjadi bangunan tertinggi kedua di Melbourne, setelah Eureka Tower yang menjulang 297 meter di area Queensbridge.

urbanmelbourne Phoenix Tower
Proyek lainnya adalah Rialto Tower setinggi 254 meter, Prima Pearl Tower sebanyak 67 lantai dengan ketinggian 250 meter milik Schiavello Group, dan Melbourne Tower (65 lantai) yang dirancang Elenberg Fraser. Sebuah menara 218 meter juga akan berdiri di 568 Collins Street.

Sejatinya, banyak proyek pencakar langit super tipis yang dibangun di atas area yang jauh lebih kecil. Sebut saja Phoenix Tower setinggi 27 lantai. Bangunan yang didesain Fender Katsalidis ini akan menjadi salah satu apartemen paling tipis di Melbourne dengan lebar hanya 6 meter!

Tak sebatas itu, bahkan baru-baru ini Katsalidis memperbarui rancangannya pada pencakar langit setinggi 388 meter bernama Australia 108. Menara ini lebih tinggi 91 meter ketimbang Eureka Tower. Secara umum, Australia 108 berpotensi menjadi gedung tertinggi ke-18 di dunia.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau