Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kijang" Pengganti Pohon Natal tak Kalah Menarik!

Kompas.com - 21/12/2013, 17:01 WIB
Tabita Diela

Penulis

KOMPAS.com - Perayaan Natal di seluruh dunia tidak lagi hanya mengenai kegiatan religius. Sebagian bahkan telah bergeser maknanya dan identik dengan berbagai kegiatan konsumtif atau simbol-simbol yang sebenarnya tidak ada hubungannya dengan satu agama tertentu, misalnya Pohon Natal.

Padahal, makna Natal tidak akan berkurang tanpa kehadiran Pohon Natal. Dekor, simbol, dan ornamen yang digunakan selama perayaan Natal hanya media untuk membentuk suasana. Luthfi Hasan dari Jakarta Vintage memberikan alternatif dekorasi rumah untuk menyambut perayaan tersebut.

Luthfi tidak menggunakan Pohon Natal maupun skema warna merah-hijau-putih yang sudah populer. Alih-alih, dia melakukan pendekatan lebih vintage dan tetap menarik.

 
Ditemui Kompas.com pagi ini, Sabtu (21/12/2013) di bilangan Cilandak, Jakarta Selatan, pendiri Jakarta Vintage, Onecommindonesia dan Doinc.org tersebut menjelaskan secara lugas, bagaimana alternatif menghias interior menyambut Natal.
 
Jakarta Vintage Jakarta Vintage memilih mengeksplorasi motif, bentuk, dan sosok kijang untuk dekorasi Natal sebagai benang merah.
Luthfi tidak merayakan Natal. Namun dia yakin, Natal yang memang identik dengan Pohon Natal, memiliki makna lebih dalam dari itu, seperti kebersamaan dan harapan. Maka itu, dia memilih pendekatan lain. Ia memilih mengeksplorasi motif, bentuk, dan sosok kijang untuk dekorasi Natalnya.

Luthfi memberikan contoh dua ruangan, ruang tamu dan ruang makan. Kedua ruang ini diberikan "benang merah" berupa penampilan sosok kijang. Kijang tampil di bantalan kursi, hiasan-hiasan dinding, backdrop, dan patung-patung kecil. Selain itu, ia dan tim Jakarta Vintage juga menggarisbawahi penggunaan warna merah.
 
"Natal biasanya memang identik dengan warna merah, hijau, putih. Tapi dari segi elemen atau material, atau item-nya, yang paling utama biasanya Pohon Natal. Pohon Natal satu saja, mau warnanya apa, itu sudah Natal. Itu yang kita gantikan. Tapi, warnanya tetap kita pertahankan. Kita hanya pilih warna merah dan putih. Yang lainnya itu supporting saja," ujarnya.
 
Jakarta Vintage Jakarta Vintage menyingkirkan penggunaan Pohon Natal, namun tidak melupakan titik fokal dekorasi yang saling berhubungan.
Luthfi menyingkirkan penggunaan Pohon Natal, namun tidak melupakan titik fokal untuk kedua ruang yang saling berhubungan tersebut. Bagi kedua ruang yang digubah, backdrop bergambar kijang berwarna merah berperan sebagai titik fokal. Uniknya, jika backdrop tersebut diganti, penataan seperti ini bisa dipertahankan sepanjang tahun. Bahkan, dekorasi seperti ini juga bisa digunakan untuk mendekor dalam rangka perayaan lain, seperti Idul Fitri atau Lebaran.
 
"Kalau backdrop-nya diganti, bahkan bisa juga untuk (dekorasi) Lebaran. Itu pesan saya," imbuhnya.

Luthfi, bersama Jakarta Vintage, ternyata tidak hanya mengenalkan dekorasi gaya baru. Mereka juga ingin mempromosikan gaya hidup vintage ramah lingkungan. "Kita mau mempromosikan, kita percaya dengan gaya hidup vintage yang menurut saya sangat ramah lingkungan," ujarnya.

Natal ini, Anda tidak harus mendekor rumah dengan berbagai barang baru. Periksa apa yang sudah Anda miliki, berkarya dengan barang tersebut, dan rasakan makna Natal sesungguhnya bersama keluarga.

"Kalau tidak punya Pohon Natal, wah tidak bisa Natalan? Nggak dong, dan tidak perlu beli Pohon Natal. Kalau punya Pohon Cemara, sudah saja pakai itu. Di luar saja, tetap ada suasana," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau