Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Dibuang... Ubin Bekas Bisa Bikin Apartemen Lebih Cantik!

Kompas.com - 09/12/2013, 18:41 WIB
Tabita Diela

Penulis

KOMPAS.com - Studio arsitektur asal Spanyol, Bach Arquitectes, mengumpulkan ubin-ubin dekoratif bekas dari beberapa apartemen dan menggunakannya kembali untuk merenovasi sebuah apartemen. Proses ini dimulai ketika arsitek Anna dan Eugeni Bach diminta untuk merenovasi Urgell Apartment di Distrik Eixample, Barcelona, Spanyol.

"Di Barcelona, cukup wajar menemukan ubin dengan jenis ini di apartemen tua dari akhir abad ke-19 hingga permulaan abad ke-20," ujar Eugeni Bach seperti dikutip Dezeen.

"Masalahnya, tidak ada cukup banyak ubin untuk seluruh apartemen ini, karena beberapa ruangan (lantainya) sudah diganti dengan ubin baru," imbuhnya.

www.dezeen.com Tim arsitek yang menangani apartemen ini berhasil mengumpulkan tujuh jenis ubin. Dengan ubin-ubin tersebut, mereka mampu menutup seluruh area apartemen, termasuk ruang keluarga yang lapang, sebuah kamar anak, dan kamar mandi mungil.
Apartemen yang diperbarui Anna dan Eugeni Bach itu terdiri dari dua lantai. Lantai pertama berukuran 65m2, sementara lantai kedua berukuran 40m2. Jika dijumlahkan, luas apartemen ini cukup besar.

Untuk ruangan seluas itu, memang, agak sulit mencari ubin antik. Beruntung, para arsitek yang terlibat dalam proyek ini berhasil menemukan ubin-ubin antik bekas. Ubin-ubin tersebut berasal dari apartemen lain yang juga tengah diperbaiki.

"Kami bertanya pada mereka, apa yang ingin mereka lakukan dengan ubin tua tersebut. Ternyata, mereka ingin menyingkirkannya, jadi kami mengambil ubin tersebut untuk proyek kami," ujar Bach.

www.dezeen.com Sebenarnya, ubin-ubin tua tidak hanya bisa ditemukan di Barcelona. Cobalah mengunjungi kafe-kafe yang menggunakan bangunan tua, misalnya di daerah Cikini, Jakarta. Ubin-ubin tua yang dikenal di Indonesia umumnya terbuat dari campuran pasir dan semen.
Tim arsitek yang menangani apartemen ini berhasil mengumpulkan tujuh jenis ubin. Dengan ubin-ubin tersebut, mereka mampu menutup seluruh area apartemen, termasuk ruang keluarga yang lapang, sebuah kamar anak, dan kamar mandi mungil.

Sayangnya, masih ada bagian yang tidak dapat ditutup dengan menggunakan ubin antik. Karena itulah, tim arsitek tidak tinggal diam. Mereka memadukan penggunaan ubin klasik dengan penutup lantai lainnya.

Untuk apartemen ini, mereka memilih lantai kayu. Lantai kayu digunakan untuk area tangga, lantai kedua, dan teras. Area tangga menuntun pemilik rumah menuju kamar tidur utama, kamar mandi, dan ruang kerja dibuat dengan menggunakan kayu pinus berwarna cerah.

Tangga itu pun "disambut" dengan struktur boks kayu di lantai atas yang berfungsi sebagai tempat menyimpan pakaian dan fasilitas mencuci. Meski jauh berbeda dari ubin yang digunakan untuk hampir keseluruhan apartemen, penggunaan kayu ini tidak terasa dipaksakan.

www.dezeen.com Dengan ubin-ubin bekas tersebut, para arsitek bisa menutup seluruh area apartemen, termasuk ruang keluarga yang lapang, sebuah kamar anak, dan kamar mandi mungil.
Sebenarnya, ubin-ubin tua tidak hanya bisa ditemukan di Barcelona. Cobalah mengunjungi kafe-kafe yang menggunakan bangunan tua, misalnya di daerah Cikini, Jakarta. Ubin-ubin tua yang dikenal di Indonesia umumnya terbuat dari campuran pasir dan semen.

Ubin yang dikenal dengan sebutan tegel tersebut kini sering dijumpai di kafe-kafe atau restoran berkonsep "tempoe doeloe". Ubin jenis ini tidak hanya mampu membawa pemilik rumah dan pengunjung kafe bernostalgia secara visual, namun juga memberikan kenyamanan bagi mereka. Pasalnya, lantai tegel lebih dingin daripada keramik.

Anda tertarik?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau