Namun, tentu saja, siapa pun yang kelak bakal terpilih dan memegang tampuk pimpinan dalam Musyawarah Nasional ke-XIV di Jakarta, 24-27 November 2013, nanti haruslah sosok yang memiliki visi, berwawasan luas, kapabel dan memiliki tingkat lobi skala internasional. Demikian harapan yang dikemukakan pelaku bisnis dan industri properti Indonesia yang disampaikan kepada Kompas.com dalam beberapa kesempatan berbeda.
Presiden Komisaris PT Grahabuana Cikarang, Tanto Kurniawan, mengungkapkan, sosok Ketua Umum REI harus memiliki postur kepemimpinan handal, jago lobi, dan juga berpengaruh baik secara regional, nasional, maupun internasional.
"Indonesia adalah kiblat properti dunia. Posisi Indonesia sangat penting, karena merupakan pasar dengan pertumbuhan tertinggi. Apa jadinya kalau posisi penting dan potensi ini tidak dimanfaatkan maksimal dan berpeluang menggandeng investor asing lewat begitu saja," ujar Tanto.
Oleh karena itu, REI membutuhkan sosok dengan reputasi internasional. Zaman dulu, kisah Tanto, REI dipegang oleh tokoh yang berpengaruh seperti Ciputra, Ferry Sonneville dan Edwin Kawilarang. Ketiganya bahkan sukses "merebut" posisi puncak FIABCI (Federasi Real Estate Internasional).
"Merekalah yang membuat Indonesia menjadi negara yang diperhitungkan di kancah dunia," imbuh Tanto.
Sementara CEO Bahama Group, Reddy Hartadji, mengatakan, Ketua Umum REI harus yang melek dinamika pasar global. Jangan seperti katak dalam tempurung, hanya melek urusan lokal.
"Sektor properti, diakui atau tidak, sudah borderless (tanpa batas). Jadi, siapa saja yang akan memuncaki asosiasi pengembang, setidaknya harus punya amunisi wawasan global yang kuat, rinci dan luas. Supaya kalau mau bermitra dengan pemerintah, punya basis yang jelas," tandas Reddy.
Selain itu, lanjutnya, Ketua Umum REI harus memetakan secara definitif permasalahan pasar properti di Indonesia agar bisa dihasilkan solusi yang menyeluruh dan efektif.
"Kesekretariatan sebagai ujung tombak yang mempengaruhi kinerja REI mutlak perlu direformasi. Transformasi juga harus sepenuhnya dilakukan agar REI tidak ketinggalan zaman," tukas Reddy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.