Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Warna Baru, Lebih dari Sekadar Mejikuhibiniu

Kompas.com - 19/11/2013, 16:17 WIB
Tabita Diela

Penulis

KOMPAS.com — Anda mengenal warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu (mejikuhibiniu), dan berbagai warna lainnya. Sebenarnya, setiap warna yang sudah Anda kenal saat ini memiliki ratusan shade berbeda. Tiap-tiap shade mampu memberikan nuansa berbeda pada interior rumah.

Charmean Neithart memberikan beberapa contoh warna "baru" dengan nama-nama unik yang mungkin belum pernah Anda dengar sebelumnya.

"Dalam pekerjaan, saya dikenalkan pada berbagai warna yang tidak sering saya dengar. Saya ingin mempelajari mengenai warna tersebut karena biasanya beberapa sejarah terlibat dalam warna tersebut, dan itu membantu saya mengerti mengenai warna. Sebagai contoh, ada ratusan shade warna biru. Jika kain berwarna biru dideskripsikan dengan istilah smalt, saya akan tahu dengan pasti apa yang bisa saya harapkan tanpa perlu melihatnya," ujar Neithart.

Neithart memulai dengan menjelaskan warna "baru" yang sudah disebutkan sebelumnya, smalt. Smalt adalah pigmen biru gelap yang biasanya digunakan pada keramik. Neithart mendeskripsikan smalt sebagai kaca yang tercipta ketika garam kobalt ditambahkan pada kaca cair. Warna ini mengandung sedikit warna ungu.

Masih bernuansa warna biru, Anda akan menemukan pavo. Pavo dikenal juga dengan warna bulu merak. Warna ini seolah berada di antara warna biru royal dan turquoise gelap.

Warna ketiga adalah byzantium. Menurut Neithart, byzantium adalah warna ungu terang. Orang-orang sering kali tertukar antara byzantium dan fuchsia. Fuchsia merupakan warna tegas yang berasal dari warna merah muda, sementara byzantium berasal dari warna ungu dan lebih "dalam". Byzantium mampu tampil serasi dengan kuning, abu-abu, biru, dan hitam.

Nuansa warna ungu juga bisa Anda temukan pada aurbergine. Warna ini merupakan warna ungu tua kecoklatan, seperti warna terong. Menurut Neithart, warna ini cocok disandingkan dengan warna abu-abu atau turquoise.

Selanjutnya ada cordovan. Warna ini berasal dari warna coklat atau merah anggur (burgundy) yang sering kali diasosiasikan dengan warna kulit. Istilah cordovan berasal dari nama kota Cordova di Spanyol. Kota tersebut dikenal sebagai kota produsen kulit berkualitas tinggi.

Anda juga perlu mengenal sienna, warna coklat kemerahan seperti warna tanah. Warna ini berasal dari Sienna, Italia, dan bisa diasosiasikan dengan warna tanah liat yang terbuat dari besi oksida dan mangan oksida.

Ada deretan panjang warna-warna bernuansa coklat yang masing-masing mampu memberikan nuansa berbeda. Selain cordovan dan sienna, ada pula gamboge. Gamboge merupakan warna kuning mustar dengan nuansa yang lebih tua. Namanya berasa dari pohon gamboge.

Selain sienna dan gamboge masih ada fulvous. Fulvous adalah warna coklat dengan sedikit sentuhan warna kuning. Untuk nuansa yang lebih tua dan terasa lebih hangat, ada warna bole. Warna ini adalah warna merah kecoklatan yang tampak seperti cokelat batangan. Sementara itu, ada juga fallow. Fallow adalah warna coklat tan yang terinspirasi dari kulit di punggung rusa.

Warna selanjutnya dikenal dengan sebutan vermilion atau merah terang. Warna ini ada di antara merah terang dan oranye. Menurut Neithart, ada pula yang menyebutnya merah China karena warna tersebut digunakan dalam membuat vernis China.

Dari warna bernuansa merah, kita melangkah ke warna bernuansa hijau. Linchen merupakan warna hijau kekuningan yang seolah dicampur dengan warna abu-abu. Linchen merupakan top color Pantone untuk musim gugur tahun ini.

Sementara itu, masih bernuansa hijau, ada verdigris. Warna ini seperti warna tembaga ketika terekspos elemen lembab. Selain verdigris, ada malachite. Malachite mungkin akan mengingatkan Anda pada warna hijau zamrud. Warna ini punya sedikit unsur warna abu-abu. Meski tampak unik, warna ini sebenarnya adalah warna alami yang diidentifikasi sebagai warna mineral tembaga karbonat hidroksida.

Terakhir, bagi Anda pencinta warna kuning, Anda mungkin akan tertarik dengan aureolin. Aureolin adalah warna kuning terang yang sering kali disebut sebagai kuning kobalt. Warna mencolok ini akan cocok dengan warna biru dan abu-abu.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau