Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Prototipe Sekolah yang Bisa Dibongkar Pasang!

Kompas.com - 12/11/2013, 17:48 WIB
Tabita Diela,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com — DPS Kindergarten School di Bangalore, India, yang dirancang oleh Khosla Associates merupakan sebuah prototipe. Sekolah dengan karakteristik yang sama dengan DPS Kindergarten School rencananya akan dibangun di seantero selatan India.

Sekilas, desain bangunan sekolah ini tampak sederhana. Beton ekspos, lapangan terbuka di tengah sekolah, dan penggunaan warna-warni mungkin sering juga Anda lihat pada sekolah-sekolah di Indonesia. Namun, pasti ada hal yang istimewa dan menarik untuk disimak pada sekolah tersebut. Pasalnya, DPS Kindergarten School berhasil memenangkan kategori (bangunan) pendidikan dalam WAF 2013 di Singapura, 2 hingga 4 Oktober 2013 lalu.

 
Dalam video dokumentasi WAF 2013 yang dipublikasikan dalam Dezeen.com, Pimpinan Khosla Associates, Sandeep Khosla, mengatakan, "Arahannya adalah untuk benar-benar menciptakan topografi yang mampu dibuat kembali dan diadaptasi untuk sekolah-sekolah lain di daerah. Kami menggunakan beton ekspos sebagai titik awal dan kami menciptakan sistem yang sangat modular. Sistem ini dapat diperbesar secara vertikal, juga horizontal. Jadi, di dalam ruang kelas pada dasarnya berisi material arsitektur yang dapat dibongkar."
 
Sekolah ini memiliki 25 ruang kelas yang tampak terang dengan warna-warna mencolok. Besi-besi bergelombang penuh warna digunakan sebagai dinding ruang kelas. Dinding besi tersebut disapu warna merah, biru, dan kuning. Sementara itu, ventilasi untuk setiap ruang kelas di sekolah ini menggunakan batu bata tanah liat berlubang. Lapisan berlubang yang disebut dengan "jali" ini membuat ruang-ruang kelas terasa tetap dingin meski tidak menggunakan pendingin udara. Selain dingin secara alami, "jali" pun membuat sekolah ini tampak cantik. Terlebih, ketika lubang-lubang tersebut dihantam oleh cahaya matahari.
 
"Kami memutuskan untuk membuat sekolah yang berkelanjutan, sensitif terhadap iklim. Angin sepoi-sepoi dari barat daya ke timur laut berembus tepat melewati ruang kelas dan udara hangat naik dari lapangan. Jadi, kami menciptakan efek ventilasi alami," ujar Khosla.
 
Mengenai penggunaan warna yang begitu berani dan cerah, Khosla berkomentar bahwa warna merupakan bagian yang sangat penting dalam kesadaran orang India. Mereka menggunakan tiga warna untuk menyelimuti lempengan-lempengan bergelombang. Lempengan besi bergelombang ini sangat mudah digunakan dan mampu menekan waktu konstruksi.
 
Lantas, mengapa lapangan sekolah menjadi jantung bagi sekolah tersebut? Peran lapangan sekolah membantu interior sekolah tetap dingin. Kedua, lapangan tersebut juga digunakan dalam kegiatan belajar-mengajar. Lapangan merupakan jiwa dari sekolah. Di sistem pendidikan kuno India, gurukal, para murid akan duduk di kaki guru mereka, di bawah teduhnya pohon terbesar di desa itu. Di sekolah ini juga terdapat banyak kegiatan belajar luar ruangan, entah di koridor, atau di sekitar pohon. Semua terintegrasi pada lapangan di tengah-tengah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Was-was soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Was-was soal Kepastian Tanah

Berita
Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Tips
5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

Tips
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mulai Rabu Ini, KA Lodaya Resmi Gunakan Kereta Stainless New Generation

Mulai Rabu Ini, KA Lodaya Resmi Gunakan Kereta Stainless New Generation

Berita
Kuartal I-2024, Laba Bersih Ingria Meroket 341 Persen

Kuartal I-2024, Laba Bersih Ingria Meroket 341 Persen

Berita
Selama Kuartal I-2024, KAI Angkut 15,7 Juta Ton Barang

Selama Kuartal I-2024, KAI Angkut 15,7 Juta Ton Barang

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com