Karena menentang gravitasi itulah, cagar budaya ini dikunjungi oleh enam juta orang per tahun. Jelas ini merupakan berkat buat pengelola sekaligus penduduk sekitar yang merasakan dampak positif kehadiran Menara Pisa.
Dalam setahun pula, pengelola mampu menjual 3 juta tiket kepada wisatawan yang ingin mendaki puncak menara dengan ketinggian 8 lantai tersebut.
Jadi, ketika menara ini mengalami restorasi besar-besaran, rasa khawatir dan lega bercampur aduk. Banyak pihak memandang upaya penegakan menara ini sebagai hal positif dan menghindari bahaya runtuh jika dibiarkan miring. Namun, tak sedikit pula yang menyayangkan, bila menara ini tegak lurus, maka akan kehilangan magnitudnya, yakni kemiringan yang menarik banyak orang.
Lantas, apa yang terjadi jika keajaiban dunia ini tegak?
Wali Kota Pisa, Marco Filippeschi, menuturkan, orang-orang Pisa senang bahwa menara telah dipulihkan tetapi jangan sampai lurus karena akan kehilangan daya pikatnya.
Menara Pisa telah lama miring selama lebih dari 800 tahun. Restorasi besar-besaran senilai 25 juta poundsterling (Rp 451 miliar) yang dilakukan sejak 2001 lalu memang telah membuat Menara Pisa bergeser lurus 2,5 sentimeter.