Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Magnet Jadebotabek Masih Kuat untuk Investasi Properti!

Kompas.com - 28/10/2013, 16:36 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jadebotabek) masih menarik sebagai kawasan untuk investasi properti, meskipun secara umum pasar properti mengalami perlambatan akselerasi pertumbuhan harga.

Head of Research Jones Lang LaSalle Indonesia Anton Sitorus mengatakan, investasi properti di Jadebotabek saat ini masih menarik meskipun pasar melambat. Selalu ada kesempatan yang sangat baik untuk dimanfaatkan seperti kesempatan untuk menawar harga serendah mungkin guna mendapatkan aset properti yang diincar.

"Dengan asumsi yang ada, dalam dua tahun ke depan mulai dari sekarang, properti akan  booming lagi. Terlebih bila pemilu lancar dan presiden yang terpilih adalah sosok yang economic friendly. Pasar properti akan mengalami akselerasi. Harga properti naik lagi seperti dua tahun lalu," ujar Anton.

Hal senada dikemukakan CEO Leads Property Indonesia Hendra Hartono. Menurutnya, Jadebotabek merupakan pusat aktivitas bisnis Indonesia. Saat pasar sedang slow down seperti saat ini, sangat menguntungkan bagi mereka yang punya rencana jangka panjang dan uang kas memadai, berinvestasi di kawasan ini. Merekalah investor yang akan menuai hasilnya pada waktu properti mulai naik lagi.

"Investor yang punya napas panjang (konstruksi finansial) yang akan berjaya. Sebaliknya, investor asing justru akan lebih berhati-hati," tandas Hendra.

Baik Hendra maupun Anton sepakat, sekaranglah saat yang tepat untuk membeli properti. Bagi investor individual dan lokal, disarankan untuk membeli apartemen atau rumah tapak karena harganya tidak terlalu mahal. Sementara untuk investor korporasi, membeli lahan saat ini juga dipandang menguntungkan.

"Persaingan pembeli relatif tidak terlalu ketat karena banyak investor yang menahan diri tidak melakukan pembelian sehingga land lord tidak menaikkan harga setinggi dua tahun lalu," ujar Hendra.

Jadi, jika membeli properti saat ini, harapan untuk dapat menuai keuntungan semakin terbuka lebar saat pasar properti "bersinar" lagi 2015 mendatang. Saat itu, prediksi Anton, pertumbuhan properti, khususnya instrumen investasi hunian, bakal mencapai rerata 20-30 persen. Pertumbuhan yang akan menyamai catatan tahun 2010-2011.

Masih kuatnya magnitud Jadebotabek sebagai wilayah garapan investasi properti juga diakui Presiden Komisaris PT Grahabuana Cikarang Tanto Kurniawan. Bahkan, pihaknya akan merealisasikan investasi besar-besaran guna menggenjot pendapatan berulang (recurring income) sebesar Rp 200 miliar.

"Kami sudah memulai pembangunan dua menara apartemen (Elvis dan President Tower). Sementara menara perkantoran setinggi 9 lantai akan dimulai pada Maret 2014. Adapun convention center selesai akhir Maret dan akan beroperasi April 2014," papar Tanto kepada Kompas.com, Senin (28/10/2013).

Sementara proyek yang mereka kerja samakan dengan PT Plaza Indonesia Realty Tbk akan dikembangkan Oktober 2014.

Dengan demikian, secara keseluruhan, Grahabuana Cikarang menginvestasikan dana sebesar Rp 6 triliun guna merealisasikan proyek-proyek tersebut yang semuanya berada di Cikarang, Jawa Barat.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau