Studi tersebut bernama Visa Affluent Study 2013, dilakukan antara November 2012 dan Januari 2013. Melibatkan 4.846 responden pemegang kartu kredit berusia 18-55 tahun. Responden yang disurvei berasal dari pasar kawasan Asia Pasifik, termasuk Australia, China, Hongkong, India, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Rusia, Singapura dan Uni Emirat Arab.
Pada masing-masing 10 pasar, kecuali untuk Uni Emirat Arab, 500 wawancara dilakukan secara online dengan kuota perwakilan jenis kelamin, usia dan pendapatan.
"
Dalam gaya hidup kita yang semakin serba cepat dan kosmopolitan, mencari kemewahan di luar material dan sekarang berbalik ke hal-hal yang lebih spiritual merupakan prioritas. Bahwa uang tidak bisa membeli apapun, termasuk waktu luang, kesehatan yang lebih baik dan kebugaran," ujarnya.Secara keseluruhan, responden memberikan prioritas yang besar pada pencapaian profesional dan pribadi untuk kehidupan yang seimbang, dengan lebih dari rata-rata 84 persen. Indonesia menempatkan pendapat ini paling tinggi 96 persen, sementara China dan India masing-masing 90 persen dan 89 persen. Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.