Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minim Hotel Premium, Bisnis Kondotel di Pondok Indah Menggiurkan

Kompas.com - 05/10/2013, 20:11 WIB
Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu yang menjajaki bisnis kondominium hotel (kondotel) di kawasan premium Pondok Indah saat ini adalah PT Bina Usaha Nusantara dengan proyek apartemen dan kondotel terbarunya, The Bellevue Radio Dalam. Dengan investasi Rp 150 miliar, Bina Usaha Nusantara menyiapkan 200 unit apartemen dan kondotel.

"Dari 200 unit itu, 80 persen kami jadikan kondotel dan 20 persennya untuk apartemen. Kami yakin ini potensial, karena kenaikan penjualannya mencapai 70 persen sejak diluncurkan tahun lalu," ujar Dedi Setiadi, CEO GKA Land kepada Kompas.com di Jakarta, Sabtu (5/10/2013).

Bina Usaha Nusantara merupakan join development antara GKA Land dan Best Prima Indonesia yang terafiliasi dengan perusahaan pengembang Gapura Prima Group. Untuk pengelolaan kondotel ini, Bina Usaha Nusantara menunjuk Best Western International. 

"Untuk hotel bintang empat di kawasan ini (Pondok Indah) awalnya hanya Hotel Kristal di Terogong, sementara yang lainnya jauh di kawasan Blok M atau ke arah Jakarta Barat. Mercure di TB Simatupang pun baru setahun dibangun. Artinya, potensinya masih besar," ujar Dedi.

Dibangun di atas lahan seluas 4000 meter persegi, setinggi 10 lantai dan 2 basement, The Bellevue Radio Dalam mengandalkan kedekatan jarak dengan koridor bisnis baru TB Simatupang dan Jakarta Outer Ring Road (JORR). Untuk itulah, Dedi berharap proyek terbaru ini dapat menjadi salah satu landmark baru di kawasan Jakarta Selatan.

Dengan ukuran mulai 30 m2 hingga 90 m2, The Bellevue Radio dipasarkan seharga Rp 35 juta per meter persegi. Saat ini, Dedi mengklaim, proyek tersebut sudah terjual 90 persen.

"Kami akan mulai mengoperasikannya pada kuartal kedua tahun depan, April 2014. Kami yakin akhir tahun ini habis terjual," ujarnya. 

Sementara itu, CEO Gapura Prima Group yang juga Komisaris PT Bina Usaha Nusantara, Rudy Margono, mengaku yakin okupansi hotel bintang empat plus di kawasan Pondok Indah sangat baik. Ia bahkan berani menyatakan okupansinya bisa mencapai 80 persen.

"Karena memang hotel-hotel premium di kawasan ini masih sangat kurang, sementara di sini lebih banyak residensial dan perkantoran. Ceruk hotel berkelas masih menguntungkan," ujar Rudy.

Rudy mengatakan, kondotel saat ini merupakan instrumen dengan prospek keuntungan menggiurkan. Ia menjamin, konsumen apartemen dan kondotel ini bisa mendapatkan rental guarantee sebesar 20 persen untuk dua tahun pertama.

"Presentase rental guarantee ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan bunga deposito atau pun instrumen reksadana lainnya," tambah Ketua DPD REI Jakarta ini.

Dia menambahkan, konsep kondotel juga memungkinkan pemilik mendapatkan recurring income yang akan meningkat setiap tahunnya. Lagipula, lanjut Rudy, pengembalian investasinya terhitung cepat.

"Hanya sekitar 7 sampai 8 tahun, apalagi di saat kondisi bisnis properti sedang booming, investasi kondotel dapat menjadi salah satu opsi terbaik," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com