Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebijakan Perumahan Nasional, Sesat!

Kompas.com - 11/09/2013, 07:55 WIB
Tabita Diela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebijakan perumahan Nasional, dinilai telah menyimpang jauh dan sesat karena dikelola dengan mencampuradukkan antara kepentingan bisnis dan pelayanan masyarakat. Komersialisasi diterapkan bahkan kepada perumahan subsidi.
Hal tersebut dikatakan staf pengajar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Andrinof Chaniago saat deklarasi pembentukan Koalisi Perumahan Rakyat di Jakarta, Selasa (10/9/2013). Andrinof merupakan salah satu anggota koalisi tersebut.

"Kebijakan perumahan kita itu menyimpang jauh, sesat. Harus jelas antara permasalahan bisnis dan perumahan. Sekarang ini campur aduk. Penyimpangan tersebut tampak jelas terjadi di Perum Perumnas," ujar Andrinof.

Menurutnya, penyimpangan yang terjadi di Perumnas sudah luar biasa. Cara yang ditempuh untuk membangun hunian, sudah menyeleweng dari tujuan awalnya. Seolah, kebijakan pemenuhan rumah, bahkan untuk masyarakat berpenghasilan rendah yang membutuhkan, semuanya tunduk pada mekanisme pasar. Ketika harga tanah dan rumah komersial meningkat, maka hunian subsidi pun meningkat.

"Yang terjadi saat ini hanya kepentingan bisnis. Bukan pelayanan masyarakat," Andrinof menekankan. 

 
Untuk itu, ia mengharuskan agar mental dan paradigma semua pemangku kepentingan yang terkait dengan penyediaan hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah, diubah.

"Pemerintah harus membangun, jangan hanya berikan status lahan. Seharusnya, kavling siap bangunan (Kasiba), 80 persennya betul-betul digunakan pemerintah untuk membangun rumah rakyat," ujar Andrinof. 

 
Sementara itu, menurut Ketua HUD Institute, Zulfi Syarif Koto, apa yang kini terjadi pada Perumnas merupakan efek dari sejarang panjang perusahaan tersebut mulai dari zaman Orde Baru. Semestinya, pemerintah yang diwakili oleh Kemenpera secara konsisten dan konsekuen mendukung Perumnas. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Berita
Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Berita
Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Berita
Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Berita
Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Hotel
Gebrakan Ara di Sektor Perumahan, Gratiskan BPHTB Dua Minggu Lagi

Gebrakan Ara di Sektor Perumahan, Gratiskan BPHTB Dua Minggu Lagi

Berita
Wisma Atlet Kemayoran Disulap Mirip Rusun Pasar Rumput, Renovasi Kelar Maret 2025

Wisma Atlet Kemayoran Disulap Mirip Rusun Pasar Rumput, Renovasi Kelar Maret 2025

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau