Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/08/2013, 13:55 WIB
Penulis Tabita Diela
|
EditorLatief
KOMPAS.com - Arsitek yang tergabung dalam Architecture for a Change (AFAC) dari Johannerburg baru saja merampungkan sebuah prototip hunian terpencil di daerah Mamelodi, Pretoria, Afrika Selatan. Proyek melibatkan arsitek Anton Bouwer, Dirk Coetser, dan John Saaiman
ini mendapat dukungan dari organisasi Youth ZOnes.

Menurut www.designboom.com, pembangunan prototip ini ditujukan sebagai akomodasi bagi anggota klub sepak bola setempat. Direktur AFAC Dirk Coester mengatakan, hunian yang disebut dengan Mamelodi Pod ini bertujuan untuk meningkatkan kondisi hunian dasar di Afrika Selatan. Setidaknya, ada 2.700 hunian tersebar di wilayah-wilayah terpencil Afrika Selatan dalam kondisi tidak ideal.

"Proyek ini merupakan proyek perancangan dan pembangunan sebuah unit hunian berukuran kecil di lokasi informal Mamelodi, Pretoria, Afrika Selatan. Desain hunian ini mengisi jurang antara hunian informal dan formal. Afrika Selatan memiliki hunian informal sebanyak 2.700 unit dengan jutaan penduduk hidup di bawah taraf standar," kata para arsitek dalam siaran pers.

"Banyak dari hunian informal tersebut yang tidak memiliki sistem persediaan air, koneksi listrik, atau sistem a liran air hujan. Mayoritas struktur hunian informal dibangun dari lembaran seng dan struktur yang tidak aman. Ini merupakan tantanganbesar untuk mendirikan perumahan formal bagi penduduk sebanyak ini," tulis mereka. 

www.archdaily.com AFAC tetap menggunakan seng sebagai tampilan hunian ini. Sekilas, tampilannya hampir sama dengan tampilan rumah-rumah informal sebelumnya.
Konsep hunian massal

Menjawab tantangan yang harus dihadapi penduduk Afrika Selatan, AFAC tetap menggunakan seng sebagai tampilan hunian ini. Sekilas, tampilannya hampir sama dengan tampilan rumah-rumah informal sebelumnya.

Namun, performa termal dan dampaknya terhadap lingkungan sudah lebih maju, sama seperti yang dimiliki rumah formal. Rumah menggunakan sistem prefab (prefabrikasi) dan dibangun dalam waktu singkat ini bisa menjadi jawaban bagi keperluan hunian massal setempat. Hanya perlu tiga orang untuk membangun hunian ini dalam waktu kurang dari satu hari.

www.archdaily.com Hunian ini juga bisa dibangun di mana saja, meski tidak ada infrastruktur yang memadai di sekitarnya. Bentuknya efektif, bahkan masih memiliki teras.
Hunian ini juga bisa dibangun di mana saja, meski tidak ada infrastruktur yang memadai di sekitarnya. Bentuknya efektif, bahkan masih memiliki teras. Di dalamnya para penghuni bisa mengatur sendiri penggunaan interior satu ruangnya. Selain itu, konstruksi rumah ini juga seperti rumah panggung, terangkat beberapa sentimeter dari tanah untuk mencegah masuknya banjir ke dalam rumah dan masalah genangan air lain.

Setiap rumah juga dilengkapi dengan panel solar yang mampu memberikan cadangan tenaga bagi baterai. Sistem ini mampu memberikan tenaga listrik bagi empat lampu dalam rumah, dua lampu LED eksternal, serta cadangan tenaga 12V. Selain tenaga listrik, hunian ini juga memiliki cadangan air sebanyak 1000 liter yang ditampung dalam drum.

www.archdaily.com Setiap rumah juga dilengkapi dengan panel solar yang mampu memberikan cadangan tenaga bagi baterai. Sistem ini mampu memberikan tenaga listrik bagi empat lampu dalam rumah, dua lampu LED eksternal, serta cadangan tenaga 12V. Selain tenaga listrik, hunian ini juga memiliki cadangan air sebanyak 1000 liter yang ditampung dalam drum.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com