Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saatnya Punya "Teman Tidur" yang Cantik....

Kompas.com - 20/08/2013, 14:15 WIB
Tabita Diela

Penulis

KOMPAS.com - Saat padam, misalnya, lampu bernama Soft Light ini tampak seperti vas bunga terbalik dengan kabel berwarna merah keluar dari sisi yang ramping. Ketika dinyalakan, lampu ini akan berperdar lembut.

Sama seperti cahayanya, material lampu ini juga membuatnya terasa lembut ketika digenggam atau diremas. Karena itu, lampu ini juga bisa digunakan sebagai tempat mengistirahatkan kepala.

Lampu ini merupakan karya Simon Frambach, desainer produk dari Jerman. Dalam situs resminya, Frambach menyatakan, Soft Light adalah lampu yang lembut dan fleksibel.

www.dezeen.com Lampu ini bisa digunakan pada lokasi-lokasi
"Lampu tersebut terbuat dari busa polyurethane. Bentuk melengkungnya membentuk labu yang menimbulkan tampilan organik dan familiar bagi material sintetis dan industrial," ujarnya.

Dalam situsnya, Frambach juga menyatakan bahwa lampu ini bisa digunakan pada lokasi-lokasi "sulit" di antara furnitur. Benar saja. Dari foto-foto yang dipublikasikan di situs resmi Simon Frambach dan Designboom, tampak bahwa Soft Light bisa ditempatkan di antara lemari dan dinding, di bagian atas kaca, bahkan menjadi bantal penghangat.

www.dezeen.com Soft Light bisa ditempatkan di antara lemari dan dinding, di bagian atas kaca, bahkan menjadi bantal penghangat.
Lampu ini menggunakan lampu hemat energi yang diamankan dengan sebuah "sangkar" dan busa sebagai bagian terluarnya. Busa tersebut mampu memancarkan cahaya dengan lembut.

Selain Soft Light, Simon Frambach juga telah menciptakan berbagai produk lain. Produk-produknya tidak hanya terbatas pada pencahayaan. Frambach juga membuat pot lembut dari baja tubular dan kain tahan cuaca bernama Hochbeet, serta lampu meja bernama Alumen.

www.dezeen.com Soft Light bisa ditempatkan di antara lemari dan dinding, di bagian atas kaca, bahkan menjadi bantal penghangat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau