Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kali Pertama, Indonesia Ikut Venice Biennale 2014!

Kompas.com - 30/07/2013, 13:01 WIB
Hilda B Alexander

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Untuk kali pertama, Indonesia akan mengikuti Architecture Biennale ke 14 dalam penyelenggaraan The Venice Biennale yang diselenggarakan pada 7 Juni hingga 23 November 2014 mendatang.

Kepastian ini diungkapkan Dirjen Ekonomi Kreatif Berbasis Media, Desain dan IPTEK, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Harry Waluyo saat peluncuran Festival Internasional Arsitektur Bambu, di Jakarta, Senin (29/7/2013).

Ajang ini merupakan pameran karya arsitektur internasional yang menampilkan berbagai karya arsitektur dari seluruh dunia. Untuk perhelatan kali ini, Rem Koolhaas mengambil peran sebagai pengarah acara yang dipusatkan di venue utama, Giardini dan Arsenale.

"Indonesia melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan menyertakan instalasi karya arsitektur terbaik hasil proses kuratorial tahun ini. Tim kurator berasal dari berbagai disiplin ilmu berbeda, terdiri atas budayawan, arsitek, arkeolog dan antropolog. Saat ini tengah dalam proses pemilihan calon-calon kurator," ungkap Harry kepada Kompas.com.

Menurut Harry, karya arsitektur yang akan disertakan ke festival dua tahunan tersebut haruslah dapat menerjemahkan serta merangkum sejarah panjang arsitektur Indonesia selama kurun 1 abad, sejak 1914 hingga 2014.

"Temanya harus fundamental dengan filosofis keindonesiaan yang kuat. Sebab, kami yakin, Indonesia memiliki arsitek yang mampu menghasilkan karya hebat, tak kalah dengan arsitek mancanegara. Dengan karya arsitek ini, kami mengharapkan citra positif Indonesia dapat terangkat lebih tinggi," ujar Harry.

Untuk menyertakan instalasi karya arsitektur ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengalokasikan dana sebesar Rp 2,6 miliar. Biaya sebesar ini termasuk sewa ruang pameran seluas 500 meter persegi, keberangkatan dan kepulangan serta biaya pemasangan instalasi. Tidak termasuk proses kreatif kelompok peserta yang mengikuti seleksi.

Harry menambahkan, seleksi terbuka bagi 28 kelompok atau tim arsitektur. "Karya-karya arsitektur yang mengikuti Festival Internasional Arsitektur Bambu di Lombok juga akan kami nilai dan seleksi," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau