KOMPAS.com - Untuk mengatasi permasalahan minimnya lahan pertanian akibat ledakan penduduk yang diikuti problema hunian, China membangun gedung setinggi 187 meter untuk digunakan sebagai lahan pertanian. Konsep
pertanian vertikal ini akan difungsikan sebagai upaya pengembangan pertanian sayur dan buah-buahan.
Beberapa tahun belakangan ini China tampaknya mulai kekurangan lahan pertaniannya akibat
ledakan penduduk dan pesatnya perkembangan industri. Sebetulnya, upaya ini adalah untuk
menjawab teka-teki yang tengah dihadapi banyak negara di seluruh dunia; yaitu bagaimana
bisa memproduksi dan mencukupi stok pangan di tengah populasi manusia yang terus bertambah, sementara lahannya semakin sempit. Kini, China menjadi salah satu negara yang akan menjawab teka-teki tersebut dengan rencananya menyiapkan lahan pertanian vertikal ini.
www.dailymail.co.uk Gedung pencakar langit setinggi 187 meter yang dibangun di Distrik Tai Po, Hong Kong, ini tidak untuk ditempati, melainkan hanya akan digunakan untuk menanam buah dan sayuran.
Sepintas, gedung ini lebih mirip bangunan vertikal biasa di kota-kota besar, seperti apartemen atau mal. Namun, gedung pencakar langit setinggi 187 meter yang dibangun di Distrik Tai Po, Hong Kong, ini tidak untuk ditempati, melainkan hanya akan digunakan untuk menanam buah dan sayuran.
Memang, meskipun sebetulnya China disebut-sebut masih memiliki lahan pertanian terbesar yang mampu mencukupi 20 persen kebutuhan pangan dunia, hanya 15 persen saja dari lahan tersebut bisa dipakai untuk pertanian. Bahkan, hanya sekitar 1,2 persen saja yang secara permanen digunakan sebagai lahan penyokong pertanian. Apalagi kini, dengan perluasan kota-kota di China yang terus bertambah 10 persen sejak tahun 2000, China merasa ketersediaan lahan pertanian kini tengah dalam kondisi
terancam.
www.dailymail.co.uk Gedung pencakar langit setinggi 187 meter yang dibangun di Distrik Tai Po, Hong Kong, ini tidak untuk ditempati, melainkan hanya akan digunakan untuk menanam buah dan sayuran.
Sebuah firma
arsitektur berbasis di Spanyol, JAPA, mengaku yakin model pertanian vertikal
yang dikembangkan China ini bisa mengatasi masalah dengan model Dyn-net atau Dynamic Vertical Networks. Konsep ini akan berbentuk sebuah seri gedung-gedung pencakar langit khusus lahan pertanian di kota-kota besar untuk menyuplai kebutuhan makanan masyarakat kota.
Adapun struktur gedung ini dibuat ringan dengan material bangunan berkualitas tinggi
dan sebisa mungkin hasil daur ulang. Struktur lantainya sendiri terinspirasi dari lahan pertanian tradisional China, yang masing-masing berupa "galangan" melingkari gedung. Lantai ini bisa mengubah sendiri posisi terbaiknya, misalnya agar tanaman bisa mendapatkan sinar matahari maupun uap air secara maksimal.
www.dailymail.co.uk Gdung pencakar langit setinggi 187 meter yang dibangun di Distrik Tai Po, Hong Kong, ini tidak untuk ditempati, melainkan hanya akan digunakan untuk menanam buah dan sayuran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.