Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bibir Pantai Manado, Kawasan Paling Diincar

Kompas.com - 01/07/2013, 15:15 WIB
Hilda B Alexander

Penulis


MANADO, KOMPAS.com- Pesona Manado tampaknya tak akan pudar. Kota tepi pantai dengan kondisi natura yang cantik, merupakan potensi yang akan selalu diincar para pengembang. Selain itu, harga properti di Ibu Kota Sulawesi Utara ini stabil cenderung naik. Jelas, hal ini semakin memperkuat minat investor untuk membenamkan dananya di sini.

Meski pun siklus bisnis dan industri properti Manado sudah lewat masa puncaknya pada 2010, namun tak cukup membuat para pengembang mengurungkan niat mereka. Pasca perhelatan kelas dunia, World Ocean Conference (WOC) dan Coral Triangle Initiative (CTI) yang digelar 11-15 Mei 2009, pengembangan properti memang berlangsung secara masif.

Menurut catatan Ketua DPD REI Sulawesi Utara, William Tanos, saat itu di setiap jengkal lahan, khususnya pusat kota, terdapat proyek baru. Setidaknya ada sepuluh pengembangan dengan properti berbagai jenis. Sebagian besar merupakan pengembangan hotel dan fasilitas akomodasi lainnya.

"Pusat kota menjadi meriah dengan kehadiran hotel berbagai kelas. Mulai melati hingga hotel berbintang. Para pengembang dan investor sangat antusias berinvestasi di Manado. Sekarang, geliat sektor properti kembali pulih. Permintaan hunian dan perhotelan kembali menguat," cetus William, kepada Kompas.com, Senin (1/7/2013).

Pesatnya pembangunan properti di kota ini memunculkan tagline menarik yakni Boulevard on Business (BoB). Ini merupakan identitas Piere Tendean Boulevard sebagai kawasan bisnis Manado. Terdapat 4 pusat belanja di kawasan Boulevard Manado ini, yaitu Manado Town Square (Mantos), Boulevard Mall, Bahu Mall dan Mega Mall.

Sejak satu dekade silam, Pemerintah Kota Manado telah menjadikan Teluk Manado sebagai pusat bisnis baru kota berpenduduk 500 ribu jiwa ini. Mempertimbangkan kondisi pusat kota lama yaitu di sepanjang Jl Sam Ratulangi dan sekitarnya yang sudah sangat padat. Sementara itu aktivitas perdagangan dan bisnis di kota yang memiliki motto “Si Tou Timou Tumou Tou” (manusia hidup untuk memajukan orang lain) ini, makin pesat. Dipilihnya lokasi tersebut karena  jaraknya hanya 500 meter sampai 1 kilometer dari kota lama.

Saat ini, harga lahan di Jl Sam Ratulangi sudah mencapai kisaran Rp 5 juta hingga Rp 6 juta meter persegi. Ketersediaan lahan kosong semakin terbatas. Sementara kebutuhan tak pernah sepi, sehingga mengalihkan orientasi pengembangan ke arah pantai.

"Kawasan pantai dan timur kota menjadi incaran pengembang dan investor properti. Harga lahan masih berada pada kisaran ratusan ribu rupiah atau tepatnya sekitar Rp 200.000 hingga Rp 500.000 per meter persegi," ungkap William.

Dibidik pengembang nasional

Penambahan infrastruktur berupa realisasi pembangunan tol Manado-Bitung yang akan berdampingan dengan rel kereta sepanjang 32 kilometer, penetapan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung serta peningkatan status pelabuhan Bitung menjadi pelabuhan internasional yang akan menjadi pintu ekspor ke kawasan Asia Pasifik, seakan menjadi karpet merah bagi para pengembang dan investor properti.

Upaya otoritas setempat memantik Intiland Development, menyegerakan pembangunan konstruksi Hotel Whiz pada semester kedua 2013. Hotel ini sekarang sedang dalam proses perijinan. Intiland menargetkan pembukaan Whiz pada 2014 mendatang. Menyusul Ciputra Group yang telah lebih dulu membangun CitraLand Manado di atas lahan seluas 120 hektar.

Selain Intiland Development, Grup Lion Air juga telah mengakuisisi Boulevard Mall untuk dijadikan hotel dan ruang konvensi. Diambilalihnya Boulevard Mall adalah guna mendukung kepentingan ekspansi maskapai ini yang telah menjadikan Manado sebagai "hub" Asia Pasifik untuk kebutuhan pasar Kawasan Timur Indonesia.

Sementara Artoda Karya Gemilang terus menggenjot pembangunan fisik proyek multifungsi (mixed use development) perdana mereka, Star Square Manado. Saat ini, pembangunan telah mencapai tahap akhir, dan akan beroperasi Agustus atau paling lambat akhir 2013. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau