Langgam arsitektur art deco sendiri lahir setelah Perang Dunia I dan dianggap ultra modern saat itu. Ia menggabungkan "aliran" kubisme, modernisme, bauhaus dan futurisme. Semuanya secara sempurna tercermin dari tampilan eksterior dan interior hotel Prince De Galles.
Untuk mempertahankan bentuk aslinya agar tidak punah, hotel ini direstorasi selama dua tahun. Starwood
Hotels & Resorts Worldwide sebagai pengelola, menghabiskan dana lebih dari 200 juta dollar AS atau setara Rp 1,9 triliun. Mereka menerapkan standar untuk Princes De Galles yang pertama kali dibuka tahun 1928 ini sebagai hotel mewah dengan merek Luxury Collection."Dikelolanya hotel ini semakin memperkuat portofolio merek Luxury Collection di Eropa sekaligus mempertahankan hotel paling ikonik di Paris," ujar Presiden Starwood Michael Wale.
Hotel Eropa lainnya yang masuk dalam restorasi Starwood adalah Hotel Alfonso XIII di Seville, Hotel Maria Cristina di San Sebastian, yang dibuka kembali pada tahun 2012, dan The Gritti Palace di Venice, yang dibuka pada bulan Februari 2013.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.