Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BBM Naik, Pengembang Kecil Pangkas Keuntungan

Kompas.com - 25/06/2013, 17:43 WIB
Hilda B Alexander

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Kenaikan tarif BBM berpengaruh besar terhadap daya beli, tingkat penjualan, dan juga marjin keuntungan (profit margin) para pengembang properti.

Betapa tidak, bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang tidak memiliki resistensi perubahan harga, naiknya BBM melemahkan daya beli. Mereka harus berpikir ulang untuk kemudian menunda pembelian rumah karena harganya sudah berubah dan di luar angka yang telah diproyeksikan sebelumnya.

Hal ini jelas mempengaruhi tingkat penjualan pengembang rumah murah. Tak hanya membuat laju penjualan menjadi lambat, lebih jauh lagi mengoreksi target pendapatan penjualan (marketing sales).

Ketua DPD APERSI DKI Jakarta Ari Tri Priyono mengatakan melemahnya daya beli MBR yang berakibat pada perlambatan laju penjualan properti memaksa para pengembang menghitung ulang target penjualannya.

"Kami pasti akan mengoreksi target pendapatan menjadi lebih realistis dan sesuai dengan kondisi aktual. Apalagi sekarang akan memasuki semester kedua. Ini artinya kesempatan untuk menjual rumah tahun ini tinggal setengah tahun lagi," jelas Ari kepada Kompas.com, di Jakarta, Selasa (25/6/2013).

Selain mengoreksi target pendapatan, beberapa pengembang ada yang memilih opsi memangkas profit margin (selisih keuntungan) hingga beberapa persen lebih rendah. Riscon Realty memastikan memangkas selisih keuntungan menjadi hanya 11 sampai 12 persen dari sebelumnya 15 hingga 16 persen. Alasannya, ketimbang menaikkan harga jual dengan nilai yang tidak dapat diakomodasi pasar, lebih baik menunda raupan keuntungan lebih besar.

Bukan tanpa motivasi jika Gemilang Property memilih opsi ini. Mereka masih memiliki 500 unit RSH dalam kondisi siap jual. "Daripada tidak terserap, lebih baik memberikan kemudahan pembiayaan kepada konsumen berupa uang muka lebih rendah menjadi hanya 5 sampai 10 persen," ujar CEO Gemilang Property, Elang Gumilang, seraya menambahkan diferensiasi produk juga perlu dilakukan agar pasar tetap tertarik meskipun harga BBM naik.

Direktur Operasional Wika Realty, Widyo Praseno juga mengonfirmasi bahwa pihaknya tidak akan merevisi target pendapatan. Selama suku bunga KPR tidak melonjak, tingkat inflasi masih dapat dikendalikan dan kebutuhan rumah belum terpenuhi, maka sektor properti masih aman.

"Namun begitu, kami akui bahwa daya beli kalangan tertentu pasti melemah. Ini sudah kami antisipasi sejak jauh hari. Kami bermain di "profit margin". Tidak terlalu besar, tetapi masih bisa untung. Namanya juga bisnis," ujar Widyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau