Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 11/06/2013, 14:03 WIB
EditorHilda B Alexander

KOMPAS.com - Melonjaknya harga properti tak hanya terjadi di Indonesia. Kenaikan serupa juga terjadi secara global di hampir seluruh dunia. Peningkatan harga properti mencapai 6,6 persen sejak Januari-Maret 2013.

Menurut Global House Index Knight Frank, pertumbuhan harga tersebut merupakan tertinggi sejak kuartal kedua 2010. Hong Kong mencatat lonjakan paling drastis harga perumahan seluruh kelas, dengan angka 63 persen.

Meskipun pemerintah setempat telah melakukan langkah-langkah pengetatan, tetap saja tak dapat mengendalikan harga yang merangsek 28 persen ketimbang tahun 2012. Sementara harga properti di China Daratan ikut terkerek 23,8 persen dalam 12 bulan dan 10,7 persen pada kuartal pertama tahun 2013.

Dunia tampaknya kian "memanas". Karena semua wilayah mencatat kenaikan, termasuk Timur Tengah yang memperlihatkan kinerja terbaiknya. Knight Frank juga melaporkan, Amerika Serikat tumbuh 10,2 persen per tahun. Angka tersebut merupakan tingkat pertumbuhan terbesar sejak tahun 2006. 

Peningkatan lebih tinggi dialami Afrika Selatan. Negara ini mencatat kenaikan harga 11,3 persen per tahun. Momentum Afrika Selatan ini terkait dengan bertambahnya kekayaan kelas menengah, dan mereka semakin percaya diri membeli properti.

Berbeda halnya dengan Eropa. Negara-negara di benua ini seolah menolak arus utama yang terjadi. Pasca krisis keuangan, pasar Belanda memperlihatkan  penurunan harga sebesar 8,3 persen pada tahun ini. Hal tersebut dipicu oleh meningkatnya utang rumah tangga dan jumlah pengangguran. Demikian juga Yunani, anjlok 11,8 persen, diikuti Hungaria.

Eropa memang terbelit kesulitan. Namun, kinerja negatif juga ditunjukkan oleh Jepang dan Korea Selatan. Selama 12 bulan tak ada pemulihan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+