Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Waktunya Tangerang Selatan Tumbuh ke Atas

Kompas.com - 01/06/2013, 10:46 WIB

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com — Tinggal di apartemen memang sudah bukan merupakan gaya hidup. Untuk kota dengan ketersediaan lahan yang terbatas seperti Jakarta, apartemen adalah kebutuhan. Bagaimana dengan wilayah "hinterland"-nya seperti Bogor, Bekasi, Depok dan Tangerang?

Tangerang, khususnya wilayah Tangerang Selatan, mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Pembangunan fisik berbagai jenis properti terus berlangsung. Sedikit demi sedikit menggerus ketersediaan lahan. Hal ini tentu saja dapat mendongkrak harga lahan menjadi lebih tinggi. Ujung-ujungnya, menstimulisasi lonjakan harga rumah atau properti di atasnya.

Pasalnya, tidak semua kalangan masyarakat di Tangerang Selatan dapat mengakses rumah dan properti dengan harga setinggi sekarang. Harga terendah saja sudah mencapai lebih dari Rp 500 juta per unit, apalagi properti menengah atas yang dipatok di angka miliaran.

Nah, demi mengakomodasi kebutuhan warganya yang berpendapatan rendah, Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany tak segan bersafari investasi. Ia mengundang para pengembang untuk membangun apartemen yang layak dan terjangkau di wilayah kekuasaannya.

"Tangerang sangat potensial. Salah satunya adalah jumlah penduduk yang padat. Ini merupakan ceruk pasar yang sangat besar. Tidak semua dari jumlah populasi ini mampu menyerap rumah tapak dengan harga tinggi. Jadi, apartemen merupakan salah satu solusi yang dapat mengakomodasi kebutuhan hunian di sini," ujar Airin saat membuka acara tutup atap Serpong Greenview, Jumat (31/5/2013).

Tangerang Selatan ini, lanjut Airin, luasnya paling kecil di seluruh Provinsi Banten dengan jumlah kepadatan penduduk tinggi. Untuk itu, pihaknya membuat kebijakan strategis yang berorientasi pada pembangunan vertikal, baik untuk hunian maupun perkantoran.

"Dengan membangun hunian dan perkantoran vertikal, kami dapat meminimalisasi pemanfaatan lahan kosong menjadi ruang terbuka hijau," ucapnya.

Sementara Menteri Negara Perumahan Rakyat Djan Faridz mengatakan, Tangerang Selatan harus dapat membangun hunian di atas 24 lantai atau lebih yang dapat dicapainya saat ini. Pasalnya, dengan ketinggian 24 lantai, harga per unit bisa ditawarkan lebih murah. Dengan begitu, sisa lahan yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan fasilitas lain seperti parkir dan taman akan lebih luas.

"Bila perlu ruang parkir dan kapasitas jalan dibuat lebih lapang. Ini untuk memudahkan mobilisasi masyarakat sekaligus mengantisipasi banyaknya jumlah penduduk yang akan tinggal dalam apartemen-apartemen di Tangerang Selatan. Jika tidak siap, tentu akan menimbulkan masalah baru," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau