Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Thailand Bikin "KO" Indonesia

Kompas.com - 23/05/2013, 10:51 WIB

KOMPAS.com - Thailand, negara dengan keunikan tradisi, berhasil menarik minat kalangan muda China. Mereka tak segan membelanjakan uangnya untuk makanan, relaksasi, fesyen maupun bersenang-senang.

Terdapat 1,12 juta turis China yang berkunjung ke Negeri Gajah Putih ini selama kuartal pertama 2013, meroket pesat 93 persen dari periode yang sama tahun lalu. Sementara sepanjang tahun 2012, pelancong China berjumlah 2,8 juta yang mendatangi seluruh penjuru Thailand.

Angka tersebut jauh lebih tinggi ketimbang jumlah kunjungan mereka ke Indonesia yang hanya mencapai 600.000 orang. Target tahun ini yang ditetapkan pemerintah, meski meningkat, tetap saja berada di bawah Thailand, yakni 1 juta pelancong.

Mengapa jumlah mereka yang datang ke Thailand lebih banyak ketimbang ke Indonesia?

Di Thailand segala sesuatunya murah, baik makanan, transportasi maupun hotel yang nyaman sekaligus menyenangkan. Daya tarik ini jelas membuat turis China suka hati menghambur-hamburkan uangnya. Sebab, di China sendiri harga-harga mulai merangkak naik. Seorang turis China, Ying Ying,  menyewa gedung tiga lantai dengan harga  1.200 dollar AS per malam (Rp 11,6 juta). Namun begitu, itu tak menjadi masalah buat mereka.

Toh, generasi muda China sekarang mampu menghabiskan berjuta-juta rupiah hanya untuk mencicipi enaknya makanan di restoran, berbelanja baju atau berkunjung ke spa mahal setiap hari di negaranya.

Potensi pelancong China ini telah mendorong peningkatan pasar pariwisata Thailand sebesar 105 persen. Industri perhotelannya pun dilaporkan meningkat secara pendapatan per kamar pada 2012 lalu. Lima tahun pasca gejolak politik, pengembang di Thailand berharap turis China juga akan membelanjakan uangnya untuk membeli properti-properti yang mereka bangun.

Pertambahan kunjungan kalangan muda China ini akan membantu memulihkan perekonomian Thailand,  di mana GDP-nya menyusut 2,2 persen selama kuartal I 2013 ketimbang kuartal sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau