Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reza Nurhilman, "Presiden" yang Berani Rambah Properti

Kompas.com - 18/05/2013, 13:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden satu ini bukanlah peragu, bimbang apalagi galau. Presiden ini tegas, pemberani dan konseptor ulung. Ya, dialah pemimpin PT Maicih Inti Sinergi, sebuah holding company yang menaungi berbagai macam usaha. Mulai dari usaha pangan yang beken dengan keripik singkong pedas merek "Maicih", sandang, pendidikan, media hingga hiburan.

Adalah Reza Nurhilman, sang presiden yang baru berusia 26 tahun. Setelah sukses dengan bisnis cemilan yang memotivasi lahirnya sejumlah entrepreneur baru, Reza kemudian melangkah lebih jauh. Ia mulai merealisasikan mimpinya yang dinamakan "Revolusi Pedas", dengan merambah sektor properti.

Awalnya, tahun 2012 silam, Reza membeli sebuah rumah seharga Rp 2,5 miliar di daerah Setiabudi, Bandung. Rumah tersebut ia jadikan kediaman sekaligus markas besar Maicih Inti Sinergi. Di sinilah sejumlah gagasan dan konsep besar, lahir. Termasuk persentuhannya secara komersial dengan sektor properti.

Singkat cerita, ia kemudian membentuk PT Sinergy Land Property (SLP) dengan tim inti empat orang. Mereka berasal dari berbagai latar belakang berbeda; arsitektur, konstruksi, keuangan dan marketing. Properti perdana yang dilahirkan oleh SLP ini adalah Cipageran Sinergy Cluster. 

SLP mengalokasikan dana senilai Rp 2,5 miliar untuk membeli lahan seluas 1 hektar, sekaligus membangun konstruksi Cipageran Sinergy Cluster. Perumahan yang berisi 33 unit ini diperuntukan bagi kalangan menengah. Harganya berada pada kisaran Rp 300 jutaan dengan ukuran 45/94 dan dan 50/94. Lokasi klaster berada di Cimahi Utara, Kabupaten Bandung.

Karya kedua SLP adalah Sariwangi Sinergy yang menelan dana sekitar Rp 1,7 miliar dan menyasar segmen menengah atas. Dirancang lebih eksklusif dan terbatas, karenanya dilengkapi dengan CCTV serta sistem keamanan satu pintu. Luas lahannya hanya 1.100 m2 dengan 7 unit di atasnya. Patokan harga yang ditetapkan mulai dari Rp 700 juta seukuran 90/91. Lokasinya pun di tengah kota, yakni Jl Sariwangi, Bandung.

Berikutnya adalah Sumedang Sinergy Residence. Di sini SLP menggelontorkan investasi sebesar Rp 3,2 miliar. Mereka mengembangkan rumah sebanyak 29 unit di atas lahan seluas 4.000 m2. Harga jualnya Rp 300 jutaan.

Menurut Reza, motivasi utamanya terjun ke sektor properti adalah prinsip hidupnya yang ingin memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Selain itu, properti merupakan sektor bisnis yang pengembalian investasinya (return on investment) terhitung cepat. Di samping makanan, semua orang pasti butuh rumah sebagai tempat kediaman sekaligus tumbuh kembang keluarganya.

"Pebisnis yang sukses adalah mereka yang menggeluti sektor sandang, pangan dan papan. Sandang dan pangan sudah saya penuhi dengan produk merchandise dan keripik "Maicih". Nah, kebutuhan papan-nya saya penuhi dengan membangun perumahan berbagai kelas dengan harga yang terjangkau masyarakat," jelas Reza kepada KOMPAS.com, pekan lalu.

Dalam memasarkan produk propertinya, Reza mengadopsi strategi penjualan keripik "Maicih". Ia memanfaatkan jejaring media sosial serta strategi pemasaran konvensional yang diyakininya masih efektif yakni direct selling. Dengan cara ini, Reza mengaku, pasar antusias menerima properti yang ditawarkannya. Cipageran sudah terjual 7 unit, Sariwangi meskipun belum secara resmi dirilis sudah mendapat konfirmasi pemesanan dua unit, sedangkan Sumedang Sinergy Residence dilirik pasar PNS.

Ke depan, Reza dan SLP akan berekspansi ke wilayah-wilayah dengan konsentrasi kawasan industri seperti Cikampek, Karawang, Purwakarta dan wilayah Jawa Barat lainnya. Ia akan membangun perumahan untuk pekerja pabrik di sekitar kawasan-kawasan industri tersebut.

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau