JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki kuartal kedua tahun 2013 ini, sengitnya rivalitas antarpengembang mulai terasa. Tak hanya terjadi pada tataran jumlah proyek baru yang akan mereka telurkan tahun ini dan kinerja keuangan, juga nilai kapitalisasi pasar.
Beberapa pengembang yang tercatat sebagai emiten di Bursa Efek Indonesia menunjukkan perubahan jumlah nilai kapitalisasi pasar. Bahkan ada dua di antara mereka yang sebelumnya di luar lima besar, merangsek naik ke urutan lebih tinggi. Sebut saja Ciputra Development (CTRA), dan Ciputra Property (CTRP).
CTRA mencetak kapitalisasi pasar senilai Rp 20,473 triliun. Jumlah ini menempatkan pengembang sejumlah kota baru di antaranya CitraCity Balikpapan, di urutan keempat dengan kapitalisasi pasar terbesar. Mereka menyalip dua pengembang sekaligus, yakni Summarecon Agung dan Pakuwon Jati.
Sementara Lippo Karawaci (LPKR) kokoh berada di puncak "klasemen" dengan nilai Rp 33,693 triliun. Mereka memiliki sejumlah properti skala superblok seperti St Moritz Penthouses and Residences, Kemang Village, Holland Village, dan City of Tomorrow. Disusul Bumi Serpong Damai (BSDE) yang mengalami peningkatan menjadi Rp 31,494 triliun dari sebelumnya Rp 28,170 triliun. Alam Sutera mengekor di belakangnya dengan jumlah Rp 21,221 triliun.
Pakuwon Jati dan Summarecon Agung terdegradasi ke posisi lima dan enam. Mereka membukukan kapitalisasi sebesar Rp 19,263 triliun (PWON) dan Rp 19,656 triliun (SMRA). Keduanya kini berkonsentrasi menambah fasilitas di portofolio kota barunya masing-masing. Alam Sutera untuk ASRI, Summarecon Bekasi dan Summarecon Serpong untuk SMRA.
Sedangkan Jaya Real Property (JRPT) mempecundangi Agung Podomoro Land (APLN) justru mengalami penurunan jumlah kapitalisasi menjadi sebesar Rp 9,840 triliun dari sebelumnya Rp 10,147 triliun. JRPT mencatat kapitalisasi Rp 13,475 triliun.
Perubahan juga terjadi di posisi berikutnya. Terdapat Sentul City (BKSL) dengan Rp 8,477 triliun. Disusul Ciputra Property (CTRP) "mengalahkan" Modern Realty (MDLN) dengan nilai Rp 7,072 triliun. Padahal sebelumnya mereka berada di posisi buncit dengan kapitalisasi sebesar Rp 5,781 triliun. MDLN sendiri hanya mencapai Rp 6,203 triliun, jatuh dari nilai sebelumnya Rp 6,329 triliun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.